
Surabaya, Metropol – Sosok Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Takdir Mattanete ini memang unik dan menarik. Tampilannya yang slanker, rambut gondrong, murah senyum dan rendah hati, supel ditunjang dengan prestasi kerja yang moncer membuat popularitasnya terus melejit.
Beberapa tindak kejahatan besar yang terjadi di wilayah hukum Polrestebes Surabaya berhasil diungkapnya. Tidak heran jika Takdir Mattanete yang akrab disapa “Nette Boy” memiliki fans yang cukup banyak, khususnya di kalangan ABG. Lihat saja, pasca kejadian teror di Sarinah, Jl. MH Thamrin, Jakarta, alumni Akpol ’98 ini juga ikut melejit sebagai salah satu polisi idaman.
Namun, untuk beberapa pekan ini, publik Surabaya pada khususnya di Makopolrestabes Surabaya untuk sementara waktu tidak bisa melihat kehadiran AKBP Takdir Mattanete. Pasalnya pria kelahiran Bugis-Makkasar ini harus terbang ke negeri Sakura, Jepang untuk mengikuti pendidikan Cyber Crime bersama dengan beberapa polisi dari berbagai negara.
“Alhamdulillah, mulai hari ini saya diperintah pimpinan untuk belajar dulu ke Jepang mewakili delegasi Indonesia. Mohon doa restunya,” ujar AKBP Takdir Mattanete.
Seperti diketahui mantan Wakapolri Komjen Pol (Purn) Jusuf Manggabarani dan mantan Kapolda Sulselbar Irejn Pol Burhanuddin Andi adalah penggemar permainan Domino, hal itu diikuti oleh juniornya AKBP Takdir Mattanete juga penggemar permainan Gaple (Domino).
Ia menambahkan, pendidikan yang akan diikutinya adalah pelatihan Countermeasures Against Cyber Crime dan kebetulan dirinya satu-satunya yang terpilih dan dikirim oleh Mabes Polri.
“Saya belum tahu pastinya dari negara mana saja pesertanya, yang pasti pelatihan ini sangat berguna dan bermanfaat baik untuk pribadi maupun untuk institusi. Atas perintah pimpinan saya mengikuti pendidikan selama sebulan,” pungkas Takdir Mattanete, pengidola Jenderal Polisi Hoegeng dan Komjen Pol Dr H. Mohammad Yasin, melalui BlackBerry messengernya kepada Metropol, Sabtu (16/1).
(Kamal)