Enrekang, Metropol – Masyarakat Kecamatan Enrekang masih dihantui oleh kasus peyelewengan raskin yang dilakukan oleh UPT Kecamatan Baroko yang terjadi baru-baru ini. Apalagi raskin yang diperuntukkan bagi rumah tangga miskin di kelurahan Juppandang bulan oktober, November dan Desember 2014 hingga saat ini belum juga diterima. Padahal masyarakat sasaran sangat berharap bembagian raskin tersebut dapat mengatasi masalah pangan bagi mereka. Gaby Soraya Oentara, SE, Kasi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Kelurahan Juppandang saat dikonfirmasi membenarkan hal itu. Dia tidak tahu persisnya kenapa raskin itu belum juga datang. Tapi kata dia menurut UPT Kecamatan Enrekang jatah raskin yang belum dibagikan tetap ada dan akan diberikan tiga bulan sekaligus nanti.
Penjelasan yang sama juga di ungkapkan oleh Unit Pelaksana Tugas Kecamatan Enrekang Sahabuddin. Ada beberapa Kelurahan di Kecamatan Enrekang yang memang tidak menerima jatah raskin di triwulan terakhir tahun 2014, itu karena bulog salah melakukan distribusi. Jatah yang seharusnya di peruntukkan untuk Kecamatan Enrekang di salurkan ke Kecamatan lain. Meskipun demikian Sahabuddin berjanji kelurahan yang tidak mendapat jatah raskin tetap akan diberikan sesuai jumlah yang seharusnya mereka terima dan tidak akan berkurang sedikitpun.
Pertanyaannya kemudian, siapa yang dipersalahkan jika kondisi seperti ini terjadi. Dimana sistem pengawasan untuk pendistribusian itu lemah? Pemerintah seharusnya tidak tinggal diam melihat hal ini. Sebab ini menyangkut isi perut dan keberlangsungan rakyat miskin, kata Yusuf salah seorang aktifis Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara RepubliK Indonesia DPK Enrekang (LPPN-RI). Bahkan Yusuf mengatakan semoga kejadian di Kecamatan Baroko tidak terulang di Kecamatan lain sebab saat ini para Aktivis beberapa Lembaga Independent di Kabupaten Enrekang sedang melakukan pemantauan atas kinerja para pengambil kebijakan. (Sry YN)