NS 1

Lampung Barat, Metropol – Pengusaha nasional dan pendiri kawasan konservasi Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) yaitu Tomy Winata mengatakan bahwa pemanasan global merupakan persoalan pelik bagi dunia dalam 10 hingga 20 tahun mendatang.

“Pemerintah adalah satu sisi, tapi dunia usaha dan masyarakat adalah sisi penting lainnya yang perlu peduli dengan masalah pelestarian hutan dan kesehatan lingkungan umumnya. Bagaimanapun hutan adalah nafas Indonesia,” kata Tomy usai acara pelepasan dua ekor harimau Sumatera, Panti dan Petir, ke habitat aslinya di kawasan TWNC, Lampung Barat. Selasa (3/3/215).

Menurut Tomy, peran Indonesia di masa depan sangat besar sebagai benteng pemanasan global. Indonesia dengan jajaran ribuan pulau yang berjejer dari Sabang hingga Merauke, dari Alor hingga Mianggas, adalah penyangga utama ketika butiran es yang mencair dari Kutub Utara mengalir ke selatan.

“Indonesia dan dunia akan ketimpa pemanasan global apabila hutan, alam, dan laut Indonesia rusak,” ungkap Tomy Winata.

Soal pergulatannya selama lebih dari 17 tahun dalam perawatan dan pelestarian hutan di ujung paling selatan Sumatera, Tomy menjelaskan, itu sepenuhnya karena cintanya akan konservasi, cinta akan binatang, dan cinta Indonesia.

“Kita sudah peroleh banyak dari negara ini, dan dipercayakan oleh negara untuk mengelola kawasan konservasi ini. Karena itu, kita harus berbuat sesuatu bagi negara,” ungkap Tomy. ( MP/**)

KOMENTAR
Share berita ini :