STN 8

Jakarta, Metropol. – Isu hukuman mati dua terpidana Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran membuat hubungan Indonesia dan Australia memanas. Berbagai cara dilakukan Australia. Dari lobi diplomatik meminta Presiden Jokowi memberikan pengampunan, hingga
penggalangan opini serta menekan Indonesia.

Yang terbaru, Menlu Australia Julia Isabel Bishop menawarkan barter tahanan. Namun Presiden Jokowi menegaskan tidak ada barter yang akan
dilakukan. “Tidak ada (barter tahanan),” kata Jokowi di sela-sela perayaan Cap Go Meh di Bogor, Kamis (5/3).

“Kita ini menjaga hubungan baik dengan negara mana pun. Ingin bersahabat dengan negara mana pun. Tapi kedaulatan hukum tetap kedaulatan hukum. Kedaulatan politik tetap kedaulatan politik,” tegasnya.

Sejumlah pihak merasa gerah dengan berbagai aksi Australia menyelamatkan dua warganya itu. Panglima TNI Jenderal Moeldoko bahkan membenarkan adanya upaya pihak-pihak tertentu untuk menggagalkan eksekusi mati.

Baca Juga:  Kasum TNI Terima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 97 Perwira Tinggi dan Pimpin Sertijab Jajaran Balakpus Mabes TNI

“Kan banyak cara (menggagalkan eksekusi hukuman mati), dengan cara mempengaruhi
keputusan, melalui diplomatik dan seterusnya. Cara-cara lain juga ada,” kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Moeldoko tidak menjelaskan lebih lanjut, namun dia menegaskan intelijen TNI dikerahkan untuk mengantisipasi upaya penggagalan itu. “Ya, prinsipnya enggak boleh gagal (eksekusi hukuman mati),” tegasnya.

Moeldoko juga menegaskan TNI sudah menyiapkan antisipasi untuk pengamanan eksekusi Bali Nine dari rongrongan pihak asing. “Pengamanan secara standar oleh kepolisian tetapi ada hal-hal yang kami siapkan dari TNI untuk mengantisipasi di luar standar itu,” kata Moeldoko.

Dia menjelaskan, jika menjelang eksekusi mati warga Australia terpidana
anggota Bali Nine Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, kedaulatan Indonesia terganggu. Maka TNI tak segan-segan untuk mengerahkan pasukan.

Baca Juga:  Berita Foto : Panglima TNI Dampingi Menhan Terima Kunjungan Kepala Staf Gabungan Militer Tiongkok

“Kalau pengamanan standar Polisi yang maju, kalau sudah jalannya mengganggu kedaulatan, TNI turun. TNI turun harus disiapkan dong. Jangan sudah terjadi sesuatu terlambat,”
ujarnya.

Bukti ketegasan TNI mengawal pelaksanaan hukuman mati ini terjadi saat pemindahan Andrew Chan dan Myuran Sukumaran pada Rabu (4/3) dini hari. Pesawat baling-baling ATR 72-600 PK EGO milik maskapai Wings Air yang mengangkut keduanya, dikawal dua jet tempur Sukhoi SU- 30 dan dua F-16 milik TNI AU hingga mendarat di Cilacap. Sukhoi ini telah disiapkan sejak akhir Februari lalu dan sempat berlatih manuver di atas Lapas Kerobokan, Bali. (Kamal/PuspenTNI)

KOMENTAR
Share berita ini :