Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso didampingi Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari dan Kabag Humas BNN Kombes Pol Sulistiandriatmoko dalam jumpa pers terkait kasus pilot asal India yang diamankan BNN.
Jakarta, Metropol – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso mengatakan, pihkanya mengamankan seorang pilot asing berinisial RS di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Rabu (21/5) kemarin.
Lanjut Buwas, dari tangan Pilot berkewarganegaraan India itu, pihaknya berhasil menyita barang bukti 5,03 gram hashish.
Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso menuturkan, kronologis terungkapnya kasus ini berawal ketika BNN Provinsi Nusa Tenggara Barat melakukan Operasi Bersinar.
Dalam operasi tersebut, BNNP NTB melibatkan Polda Nusa Tenggara Barat, POM TNI, Aviation Security Bandara Internasional Lombok, serta Angkasa Pura Bandara Internasional Lombok.
Dalam operasi tersebut petugas melakukan pemeriksaan urine terhadap sejumlah crew pesawat dari beberapa perusahaan penerbangan di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Rabu (21/6) kemarin.
“Operasi ini dilakukan guna menjamin kemananan dan keselamatan penumpang dalam melakukan perjalanan arus mudik lebaran,” ujar Komjen Buwas saat memberikan keterangan pers kepada wartawan di Kantor BNN Jakarta, Kamis (22/6).
Orang nomor satuĀ di BNN itu juga menuturkan bahwa dari pemeriksaan yang dilakukan, terdapat 1 (satu) orang Pilot perusahaan penerbangan swasta berinisial RS (30) terindikasi positif mengonsumsi narkotika.
“Petugas selanjutnya mengamankan pria berkewarganegaraan India tersebut dan melakukan penggeledahan terhadap tubuh serta barang bawaannya dan menemukan narkotika jenis hashish sebanyak 5,03 gram yang dikemas dengan plastik dan disimpan dalam kotak kaleng persegi empat di dalam koper RS,” sebutnya.
Dia menambahkan, guna pemeriksaan lebih lanjut terkait kepemilikan hashish tersebut, petugas BNN Provinsi Nusa Tenggara Barat selanjutnya membawa RS ke BNN pusat.
Kepala BNN mangakui bahwa, sebagai bentuk dukungan BNN terhadap keamanan dan keselamatan para pemudik lebaran tahun 2017 ini, dirinya telah memerintahkan seluruh jajaran BNN Provinsi maupun Kabupaten/Kota untuk melakukan pemeriksaan tes urine kepada pengemudi angkutan publik baik moda darat, laut, maupun udara.
“Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan transportasi yang disebabkan oleh human erorr, salah satunya karena pengemudi mengonsumsi narkotika,” pungkasnya.
(Deni M/Humas BNN)