“Kekuasaan TNI Darat mendominasi kembali pada masa Soeharto”
Jakarta, Metropol – Tak dapat dipugkiri, perjalanan Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengalami pasang surut dari masa ke masa. Sejak kemerdekaan RI pada 1945, dengan kepemimpinan yang didominasi Perwira Tinggi TNI Angkatan Darat.
Kekuasaan TNI Darat mendominasi kembali pada masa Soeharto sebagai Presiden, yang berlangsung kurun waktu cukup lama. Setelah itu, era Presiden BJ Habibie tradisi itu berubah, dengan diangkatnya Laksamana Widodo AS menjadi Panglima TNI pada tahun 1999-2002. Kemudian era Presiden Abdurrahman Wahid, Megawati, dan awal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Panglima TNI kembali dijabat TNI AD, yakni Endriartono Sutarto. Sesudah itu, Presiden SBY kembali terpilih menjadi Presiden yang kedua kali, kembali Panglima TNI dikuasai kembali dari TNI AD.
Sampai era Presiden Joko Widodo, TNI AD kembali mendomiasi kepemimpinan TNI. Walaupun Joko Widodo telah menempatkan Poros Maritim sebagai ide terbesar dalam kepemimpinannya. Namun hal itu tidak mempengaruhi.
Pencapaiaan Panglima TNI AD kembali terbukti setelah Presiden Joko Widodo, melantik Gatot Nurmantyo menjadi Panglima TNI AD di Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/7).
Namun untuk kali ini, tradisi tidak hanya ada Panglima TNI yang menjadi pemimpin tunggal, kali ini tradisi itu berubah, karena adanya keinginan Panglima tertinggi negara ini, yaitu Presiden Joko Widodo menginginkan adanya Wakil Panglima. Hal ini tidak mempengarhi tingkat kinerja Panglima, bahkan memberikan manfaat yang luar biasa.
Gatot Nurmantyo seusai menghadap kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara sebelum pelantikan dirinya, dihadapan wartawan menyampaikan, usulan mengenai Wakil Panglima untuk mendampinginya yang diajukan oleh Jenderal Moeldoko.
“Panglima Moeldoko sudah mengajukan kepada Staf Kepresidenan untuk ada Wakil Panglima, tapi belum diputuskan. Yang jelas kalau ada wakil, bukan dari darat,” kata Gatot.
Gatot Nurmantyo menambahkan, lantaran dirinya dari Angkatan Darat. “Masa Panglima darat. Masa wakil darat juga. Kan enggak dong,” ujarnya.
(Kamal)