Jakarta, Metropol – Inspeksi mendadak (sidak) Wali Kota Jakarta Utara (Jakut) Rustam Effendi, Selasa, 06 Januari 2015, ke rumah pompa di Kelurahan Rawa Badak Utara, Koja, tidak sia-sia. Dia menemukan as mesin dua di antara tiga pompa di sana rusak.
Rustam pun dengan sigap meminta petugas Sudin Tata Air Jakut segera mengambil tindakan cepat agar pompa berfungsi lagi. Mengingat, curah hujan di Jakut pada awal bulan ini mulai tinggi. ”Jangan sampai gara- gara pompa tidak berfungsi berakibat fatal seperti banjir,” katanya.
Diperkirakan, kerusakan tersebut disebabkan faktor usia. Pompa-pompa itu ada sejak 1990-an dan hingga kini belum pernah diganti. Perbaikannya diperkirakan membutuhkan waktu sepekan.
Rustam menyatakan. Sidak ke rumah pompa dipilihnya karena ingin melihat kesiapan infrastruktur di wilayahnya dalam menyambut musim hujan. Inspeksi tersebut sekaligus instruksi dari Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama agar semua pompa di wilayah ibu kota bekerja dengan baik.
Selain memperbaiki pompa, Rustam meminta petugas Sudin Kebersihan meningkatkan aksi bersih-bersih. Terutama di saluran air. Jika tidak, dia khawatir lumpur yang sering menyumbat saringan air akan menimbulkan banjir. ”Kami minta juga Kasudin kebersihan mengatasi sampah di kali dan sungai,” tutur mantan Plt wali kota Jakarta Pusat itu.
Secara terpisah, Kasudin Tata Air Jakut Kasna mengatakan, hingga saat ini belum ada dampak dari rusaknya pompa. Sebab, curah hujan belum terlalu tinggi di wilayahnya. Meski begitu, dia berjanji, sebelum memasuki puncak musim hujan, seluruh pompa di Jakut siap digunakan.
Untuk dua pompa yang rusak di Rawa Badak Utara, Kasna mengharapkan satu yang berfungsi masih cukup untuk mengatasi debit air di Kecamatan Koja. ”Sebelum curah hujan tinggi, mudah-mudahan pompa yang rusak selesai diperbaiki, mungkin pekan depan,” terangnya.
Terkait dengan rumah pompa di Pintu Air Pasar Ikan, Penjaringan, yang baru diresmikan Kementerian PU, Kasna optimistis bisa meminimalkan banjir di wilayah pesisir Jakut. Rumah pompa statis pengendali banjir yang diresmikan itu berkekuatan enam pompa yang masing-masing memiliki daya isap 5 kubik per detik.
Sebagai catatan, pada 2013 terdapat 182 titik genangan yang tersebar di enam kecamatan Jakut. Tetapi, pada 2014 jumlahnya menyusut menjadi 72 titik. ”Ya, mudah-mudahan tahun ini genangannya menyusut lagi,” harap Kasna. (Aji)