Jakarta, NewsMetropol – Tokoh Masyarakat Makassar, Syarifuddin Daeng Punna menilai kinerja beberapa menteri kabinet Jokowi-Ma’ruf tidak memperlihatkan progress selama menjabat.
Salah satu menteri yang disebut oleh pria yang akrab disapa SaDaP ini adalah Nadiem Makarim yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan.
Menurut SaDaP, Nadiem terlihat sejauh ini tidak memiliki terobosan dalam menata pendidikan di Indonesia.
“Apalagi di masa pandemi saat ini semakin memperlihatkan kualitas Nadiem yang tidak berkapasitas dalam memajukan Sumber Daya Manusia Indonesia khususnya melalui pengembangan di dunia pendidikan,” ujar SaDaP, Rabu (16/9).
“Sebenarnya tidak ada sama sekali inovasi yang dibuat oleh Pak Menteri, saya katakan demikian sebab metode belajar daring dengan sistem online di terapkan hingga saat ini akibatnya anak-anak kita mulai terkoptasi dengan model pendidikan yang seperti ini,” lanjutnya.
Menurut SaDaP, mesti ada metode belajar selain daring, karena metoda daring sangat membebani anak dirumah terlebih orang tua yang mendampingi.
“Sangat terbebani, banyak waktu yang tersita karena sistem yang diterapkan saat ini, padahal berulang kali saya menyampaikan keluh kesah saya melalui tulisan opini agar menjadi perhatian kita bersama, kalau memungkinkan diberlakukan sekolah tatap muka, maka gunakan sistem shift pagi hingga sore dengan batasan kuota jumlah siswa tiap kelas dan tetap dalam pengawasan guru di sekolah,” ungkap SaDaP.
Dia bahkan menuding jika Menteri Pendidikan tidak pernah memikirkan dampak yang dirasakan oleh anak di rumah mengingat perubahan mendasar terjadi pada karakter anak yang selalu menggampangkan sesuatu karena terdoktrin oleh sistem online yang instant.
Dia menyebut berapa banyak anak didik yang menjadi trauma karena kesulitan dalam berkomunikasi dengan teman-temannya yang seharusnya mereka bisa saling menyapa dan saling bercanda ria dan kondisi seperti saat ini.
“Hal ini membuat mereka menjadi anak yang suka merenung sendiri, minder dan tertekan, semua itu karena metode belajat daring yang seharusnya belum saatnya diterapkan kepada anak yang masih di bangku SD,” terangnya.
Dia berharap Presiden Joko Widodo dapat mengevaluasi kinerja Menteri Pendidikan saat ini.
“Karena hal ini penting untuk saya sampaikan, dan semoga Bapak Presiden dapat mendengar aspirasi ini agar menteri pendidikan diganti dengan figur yang profesional dan menguasai metode penerapan sistem pembelajaran agar terlahir inovasi dalam dunia pendidikan yang saat ini tersandera oleh wabah Covid-19 yang tak kunjung selesai,” tutup SaDaP.
(Red)