Jakarta, Metropol – Kepolisian Republik Indonesia menggelar Rapim Polri 2016 di Auditorium PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (26/1) hingga Jumat (29/1). Rapim ini bertema ‘Dengan Memperkuat Soliditas, Profesionalisme dan Revolusi Mental, Polri Siap Mengamankan Kebijakan Pemerintah’
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti dalam sambutannya mengatakan, tantangan yang dihadapi Polri ke depan akan semakin berat dan beragam. Oleh karena itu jajaran Polri harus selalu siaga dan kemampuannya lebih ditingkatkan.
“Peningkatan penegakan hukum utamanya di korupsi, terorisme dan narkoba harus terus ditingkatkan. Tantangan ke depan semakin berat, aksi teror masih terus menghantui dan mengancam kita semua,” tegas Badrodin Haiti.
Kapolri juga meminta agar pemberantasan terorisme di Indonesia tak hanya dibebankan Densus 88 Antiteror saja. Seluruh satuan Polri di Tanah Air wajib melakukan pencegahan.
“Soal terorisme jangan hanya dibebankan ke Densus, tapi seluruh satuan wilayah punya kewajiban mencegah. Kita dihadapkan pada aksi nyata, karena ada perubahan modus dan pelaksanaan dari aksi teror jadi harus diimbangi dengan teknis dan taktis dari kepolisian yang mumpuni,” jelas mantan Kapolda Jawa Timur itu.
Pada Rapim ini, turut hadir petinggi-petinggi Polri lainnya, antara lain, Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan dan pejabat di jajaran Polri serta Kapolda se-Indonesia. Bukan hanya itu, mantan Kapolri dan sesepuh Polri pun ikut menghadiri acara tersebut.
Selain itu, terlihat hadir pada acara ini Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo bersama Wakil Ketua KPK Irjen Pol Basaria Pandjaitan. Bahkan, hadir juga Wakil Jaksa Agung D Andi Nirwanto, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso, Ketua LPSK dan Komisi Yudisial.
(Jalal Maulana)