Warga tidur di jalan tuntut kandang ayam dijauhkan dari pemukiman.
Jember, Metropol – Puluhan Warga Desa Randuagung Kecamatan Sumberjambe melakukan aksi tidur di pinggir jalan raya, Selasa (9/5).
Aksi tersebut dilakukan untuk menjaga akses jalan masuk kendaraan ke salah satu kandang ayam yang berada di Desa itu. Penjagaan tersebut dipicu karena kandang ayam milik warga Kelurahan Gebang itu terlalu dekat dengan pemukiman warga sehingga menimbulkan bau dan berbagai masalah lainnya.
Rudi salah seorang warga Desa Randuagung kepada Metropol mengatakan, selama ini masyarakat mengaku sudah cukup bersabar dengan dampak yang ditimbulkan oleh adanya kandang tersebut.
“Warga resah dengan bau yang menyengat, lalat, dan penyakit yang menimpa warga sekitar. Sehingga masyarakat bersikukuh berjuang melakukan tuntutan agar kandang dipindah, kandang tesebut juga tidak ada ijin dari warga sekitar,” ujar Rudi.
Kata dia, selama ini masyarakat sudah menyampaikan permasalahan tetsebut mulai dari Pemeritah Desa hingga ke Pemerintah Kabupaten.
Lanjutnya, karena laporan warga itu, DPRD Jember bahkan pernah memanggil pemilik kandang berkapasitas 60 ribu itu untuk didengar pendapatnya.
“Bukannya kami tidak melapor. Namun persoalan ini sudah kami adukan, baik ke pihak Kepala Desa, Camat, Polsek, bahkan kami sudah melakukan pengaduan ke pihak Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Jember, bahkan pernah dimediasi DPRD Jember. Namun, sampai hari ini si pemilik kandang masih berani mencoba mengisi. Padahal sudah keluar surat putusan dari KLH tentang larangan beroperasi,” terangnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Dian, yang mengatakan, aksi masyarakat yang nyaris menimbulkan bentrok fisik itu telah berjalan sekitar 2 bulan dan hanya menuntut agar kandang itu segera dipindahkan.
Dian juga mengatakan, permintaan warga sudah tidak dapat ditawar lagi mengingat keberadaan kandang ayam hanya berjarak kurang lebih 4 meter dari pemukiman warga.
“Jadi bau, lalat yang ditimbulkan sangat dirasakan warga,” sesalnya.
Dian menambahkan, selama ini dirinya bersama masyarakat bertahan di tempat tersebut hanya ingin memperjuangkan masyarakat agar terbebas dari hawa udara yang tidak sehat.
“Keinginan warga agar kandang ayam ditutup, karena mengganggu kesehatan, terutama anak kecil,” pintanya.
Menurutnya, harapan warga saat ini bertumpu kepada Bupati Jember Faida dan Kapolres Jember untuk turun tangan langsung terkait persoalan ini.
“Karena sampai hari ini dari beberapa pejabat yang menangani masalah ini masih belum membuahkan hasil,” pungkas Dian.
(Andik)