Jakarta, Metropol – Badan Narkotika Nasional Kota Jakarta Timur mengadakan kegiatan dialog interaktif informasi penerangan (P4GN) tentang Pola Hidup Sehat Bagi Kelompok Ibu Hamil di Puskesmas Kecamatan Matraman, Jumāat (12/6/2015). Hadir sebagai nara sumber Kepala BNNK Jakarta Timur Supardi. SH, MH dan kordinator pelayanan kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman dr. Agatha Pradana, Msi. serta di pandu oleh tim pencegahan dan pemberdayaan masyarakat BNNK Jakarta Timur.
BNNK telah masuk kedalam semua kalangan, mulai dari siswa sekolah, kalangan pekerja, organisasi pemuda, masyarakat di lingkungan RT, RW dan BNNK juga mensosialisasikan tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba kepada para ibu-ibu hamil agar dapat lebih memahami dan mendapatkan pengetahuan supaya dapat mendidik anaknya kelak agar terhindar dari bahaya Narkoba.
Dalam sambutanya Kepala BNNK Jakarta Timur Supardi. SH, MH mengatakan, kehamilan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang sangat penting bagi janin di dalam rahim ibu. Pada masa inilah mulai tumbuh organ awal pada janin yang pada perkembangan selanjutnya menjadi organ, sampai akhirnya tubuh janin terbentuk sempurna. Baik tidaknya perkembangan janin hingga menjadi seorang bayi. Selain dipengaruhi dari sisi psikologis, sang ibu juga dipengaruhi oleh sumber makanannya selama di dalam kandungan. Apa yang dikonsumsi ibu hamil akan menjadi sumber makanan bayi selama di dalam kandungan yang disalurkan melalui plasenta. Maka, seorang wanita yang sedang mengandung diharuskan untuk melakukan pola hidup sehat dan mengkonsumsi makanan yang bergizi serta bervitamin.
“Lalu bagaimana jika seorang ibu hamil adalah penyalah guna atau pecandu Narkoba, bagi dirinya pun sudah berbahaya, apalagi bagi bayinya. Menggunakan Narkoba pada masa kehamilan, akan menyebabkan perkembangan janin menjadi terhambat, misalnya pada proses pembentukan organ-organ tubuhnya seperti mata, tangan dan kaki, termasuk organ vital seperti otak berkembang tidak sempurna. Kemungkinan besar bayi yang akan dilahirkan mengalami cacat fisik maupun mental. Ketika sudah beranjak dewasa anak tersebut akan mengalami gangguan belajar karena IQ-nya rendah, kemampuan untuk menghafal dan berkonsentrasi pun akan terganggu,” tegasnya.
(Deni. M)