DR 11

Lebak, Metropol – Puluhan kendaraan dan ratusan masa belum lama ini melakukan aksi unjuk rasa kepada PT. Semen Merah Putih, PT. CHI termasuk juga ke PT. Gama. Sekumpulan masa tersebut melanjutkan orasinya di halaman kantor Kecamatan Bayah. Penanggung jawab unjuk rasa Ade Irawan dari Forum Peduli Masyarakat Banten Selatan Menyampaikan tujuh tuntutan kepada perusahaan, dua tuntutan diantaranya terkait kerusakan sumber mata air dan perbedaan gaji terhadap pekerja asing dan pekerja lokal. Ade meminta meminta kepada pihak perusahaan betanggung jawab atas rusaknya enam titik mata air yang selama ini digunakan masyarakat banyak, karena bila dibiarkan begitu saja beberapa tahun kedepan masyarakat akan kesulitan air bersih.

Baca Juga:  DPRD Kabupaten Blora Sampaikan Rancangan KUA PPAS Perubahan ABPD Tahun 2025

Dalam orasinya Ade Irawan mengatakan, ”aksi damai yang kami lakukan ini sudah seyogyanya didengar pihak perusahaan, karena termasuk kelangsungan hidup bagi masyarakat yang kedua bagaimana Perusahaan menentukan upah kerja asing dan pekerja putra daerah.yang nyata-nyata jauh berbeda. Untuk pekerja kasar asing gajinya sekitar 9 jutaan. sementara pekerja putra daerah dengan pekerjaan yang sama hanya diberi upah sekitar 1.7 juta saja,” ungkapnya.

Aksi damai yang dilakukan mendapat pengawalan dari pihak kemanan, satuan Dalmas Polres Lebak dan anggota Koramil dari Bayah, panggarangan dan Cilograng. Sayangnya aksi unjuk rasa yang dilakukan tanpa adanya gangguan kemanan atau aksi damai ini tidak tuntas dan tidak ada jawaban dari pihak managemen perusahaan, karena tidak ada satupun pihak managemen yang mau menemui para pengunjuk rasa dan hal ini akan memicu unjuk rasa susulan yang tidak tertutup kemungkinan akan memicu tindakan Demo secara besar besaran seperti yang dikumandangkan Ade Irawan dalam orasinya.

Baca Juga:  Mantapkan Pendirian Kantor Imigrasi di Blora, Bupati Arief Sowan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan

(Dicky Abiasa)

KOMENTAR
Share berita ini :