
Ketua Umum Organisasi Kepemudaan Suara Kreasi Anak Bangsa (SKAB) Dodi Prasetya Azhari SH.
Jakarta, Metropol – Ketua Umum Organisasi Kepemudaan Suara Kreasi Anak Bangsa (SKAB) Dodi Prasetya Azhari SH menyatakan, Pemerintah Malaysia harus menyelidiki dan menuntaskan kasus salah cetak bendera Indonesia.
“Terlebih, hal ini ditambah dengan penayangan serupa di sebuah harian di Malaysia,” ujar Dodi beberapa waktu lalu di Tangerang Selatan.
Lanjutnya, permintaan maaf Pemerintah Malaysia terkait kesalahan cetak bendera Indonesia yang terbalik dalam buku panduan Sea Games 2017 tersebut tidak cukup untuk menyelesaikan masalah.
“Secara kemanusiaan bisa saja kita memaafkan tetapi secara politik perilaku Malaysia tidak sekedar minta maaf karena ini menjadi sorotan dunia khususnya negara ASEAN yang sedang turut berlaga dalam kejuaraan Sea Games,” ujarnya lagi.
Kata Dodi, Bangsa Indonesia bukanlah bangsa pendendam yang sulit memaafkan kesalahan pihak lain. Hanya saja, insiden ini telah terjadi lebih dari sekali sehingga sangat wajar jika masyarakat Indonesia menuntut pemerintah Malaysia untuk menyelidiki hal ini dengan serius.
“Saya menuntut kepada pemerintah Malaysia untuk menyelidiki secara hukum dalam menyikapi persoalan ini. Saya juga meminta kepada pemerintah Malaysia untuk menarik kembali buku yang sudah diedarkan tersebut, dan diganti dengan tampilan bendera Indonesia yang benar,” tegas Dodi.
Dodi yang juga sebagai Wasekjen Ormas Advokasi Rakyat Untuk Nusantara (ARUN) meminta Pemerintah harus berani memberikan peringatan dan teguran kepada Malaysia agar penyelenggara diberikan sanksi keras karena perbuatan keteledoran seperti ini akan menyakitkan bangsa Indonesia.
Apalagi, kata Dodi sejak merdeka, bangsa Indonesia selalu menjunjung tinggi dan menghormati dengan sakral Sang Merah Putih sebagai bendera kebangsaan.
“Saya mengutuk keras upaya pengkerdilan pada bendera merah putih yang dibuat terbalik dengan alasan salah cetak, dan ini sebuah kebodohan dan seperti sebuah kesengajaan,” jelasnya.
Pria yang akrab disapa Bang Dodi itu mengatakan, seharusnya Pemerintah memberikan efek jera kepada Malaysia yang sudah sering melecehkan Indonesia.
Bahkan jika perlu, lanjut Dodi, pemerintah menarik diri dari Sea Games 2017 di Malaysia sebagai sikap sebagai sebuah negara yang berdaulat dan bermartabat.
Menurut Dodi, dengan sikap tegas Pemerintah memberi efek jera kepada Malaysia tersebut akan membuat negeri jiran itu berbenah diri dalam menghormati hubungan dengan negara lainnya yang berdaulat.
“Malaysia sudah sering melakukan banyak dosa besar baik dari kebudayaan yang dicuri, wilayah yang diakuinya, maupun banyaknya penyiksaan terhadap para TKI dan TKW,” pungkas Alumni Universitas Muhammadiyah Jakarta itu.
(Deni M)