Jakarta, Metropol – Badan Narkotika Nasional (BNN) meminta Kementerian Negara Komunikasi dan Informatika segera menutup situs www.tokohemp.com. Sebab, situs Toko Hemp itu menjual brownies yang mengandung ganja.
“Kami tidak memiliki wewenang (menutup), jadi kami buat surat pengajuan pemohonan ke Kemenkominfo untuk menutup situs itu,” kata juru bicara BNN, Komisaris Besar Slamet Pribadi, kepada wartawan, Selasa, 14 April 2015.
Menurut dia, penjualan brownies mengandung ganja ini memanipulasi bentuk dan cara penggunaan narkotik jenis ganja. “Kalau penggunaan dalam bentuk linting rokok mudah diketahui. Kalau dalam kue ini sulit,” ujarnya.
Untuk itu, BNN mengimbau masyarakat untuk membeli makanan dan minuman di toko atau tempat resmi. “Karena makanan sulit dideteksi secara fisik. Hanya bisa dilakukan secara laboratorium,” ujarnya.
Sebelumnya, BNN membongkar modus baru peredaran narkoba yang dilakukan sindikat yang beranggotakan lima orang, yakni OJ, 21 tahun, AH (21), IR (38), YG, (23), dan HA, 37 tahun. Kelompok ini mengedarkan ganja yang dicampur dalam adonan cokelat dan brownies.
Jajanan mengandung ganja itu lantas dikemas dalam kotak kecil seukuran kemasan kue. Tiap kotak berisi 20 butir cokelat atau potongan brownies, dengan harga jual Rp 200 ribu per kotak.
Sindikat tersebut memasarkan jajanan yang mengandung ganja itu lewat situs Internet, www.tokohemp.com. Adapun target konsumen jaringan ini adalah pelajar, mahasiswa, dan pecandu ganja di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.
Terbongkarnya sindikat ini berawal dari seorang anak yang mengkonsumsi brownies itu tanpa mengetahui kandungannya. Anak tersebut tak kunjung bangun dari tidur akibat efek depresan ganja. Keanehan ini lantas dilaporkan ke polisi dan menjadi petunjuk BNN membongkar sindikat produsen brownies itu. (Deni/HumsBNN)