FB_IMG_1595932122415

Jambi, NewsMetropol – Untuk pertama kalinya, 15.900 kilogram kopi asal Kabupaten Kerinci, Jambi diberangkatkan menuju Belgia dari Pelabuhan Talang Duku, Jambi.

Ekspor perdana ini merupakan salah satu capaian kinerja dari Tim Percepatan Ekspor Komoditas Pertanian Provinsi Jambi yang diinisiasi Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Jambi.

“Alhamdulilah, dengan kerjasama semua pihak akhirnya Pelabuhan Talang Duku dapat melakukan direct call,” kata Kepala Karantina Pertanian Jambi, Guntur saat mendampngi Gubernur Jambi yang melepas langsung ekspor komoditas asal sub sektor perkebunan di wilayah kerjanya di Dermaga Pelabuhan Talang Duku, Jambi, Selasa (28/7).

Menurut Guntur, komoditas ekspor yang dilepas perdana ke benua Eropa ini bernilai Rp. 1,4 milyar.

Kata dia, selama ini, ekspor kopi kerinci dan juga komoditas unggulan ekspor Jambi lainnya dilakukan melalui pelabuhan yang ada di luar Provinsi Jambi.

“Akhirnya, bisa juga kita lakukan ekspor langsung melalui Jambi,” tambah Guntur lega.

Lanjutnya, sesuai arahan Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red), dirinya ditugasi mengawal ekspor pertanian di setiap wilayah kerja karantina pertanian dengan tetap melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, pelaku usaha juga petani.

“Hal ini disambut baik sehingga upaya direct call atau singgah langsung kapal besar di Pelabuhan Talang Duku dapat berjalan dengan baik, bahkan kurang dari satu tahun sejak gerakan Tigakali Lipat Ekspor, Gratieks dicanangkan di Jambi,” ujarnya lagi.

Baca Juga:  Dukung Industri Kendaraan Listrik, Pelindo Solusi Logistik Menangani Bahan Baku Produksi Baterai

Menurutnya, Provinsi Jambi memiliki komoditas unggulan yang telah laris di pasar global namun selama ini masih dilalulintaskan melalui pelabuhan diluar Jambi.

Produk pertanian tersebut kata dia antara lain ; kulit kayu manis (Cassiavera) yang juga berasal dari Kabupaten Kerinci dan Merangin, cangkang sawit, sarang burung walet, dan kelapa bulat asal Tanjung Jabung Timur.

“Sementara Kopi Kerinci sendiri berdasarkan data dari sistem perkarantinaan, IQFAST di Karantina Pertanian sepanjang Januari hingga Juli 2020 telah difasilitasi ekspornya sebanyak dua kali pengiriman dengan total 16,25 kilogram tujuan Hongkong,” ungkapnya.

Selain kopi lanjut Guntur, IQFAST Karantina Pertanian Jambi juga mencatat beberapa komoditas perkebunan lainnya yang turut diekspor, seperti karet, pinang biji dan cangkang sawit senilai Rp 29,4 miliar.

Ketiga komoditas tersebut terang dia diekspor ke negara di Kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah dan Asia Selatan.

Dia menyebutkan bahwa selama semester 1 tahun 2020, jumlah komoditas yang diekspor tercatat 24 jenis dengan total nilai Rp 1,9 triliun.

Sementara itu jelas dia, komoditas baru yang diekspor pada semester 1 tahun 2020, antara lain pakan ternak (ampas kelapa), bubuk daun jambu biji, kayu gaharu, dan teh senilai Rp 78 juta.

Baca Juga:  Dukung Industri Kendaraan Listrik, Pelindo Solusi Logistik Menangani Bahan Baku Produksi Baterai

“Dengan direct call yang telah diinisiasi ini harapannya dapat mengungkit kinerja ekspor pertanian asal Jambi,” jelas Guntur.
Sementara itu Gubernur Provinsi Jambi, Fachrori Umar mengapresiasi petani, pelaku usaha dan instansi terkait yang telah mampu mendorong ekspor langsung Kopi Kerinci dari Pelabuhan Talang Duku, Jambi.

Ia juga menyebutkan bahwa seperti halnya di wilayah tanah air lain, pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap sosial ekonomi diwilayahnya.

Fachrori mengajak semua pihak menyikapi kondisi ini sebagai momentum untuk bekerja agar lebih keras lagi.

Ia pun berharap ekspor perdana melalui Talang Duku ini dapat memicu pertumbuhan ekonomi yang sempat terpuruk.

Lebih lanjut Fachrori menjelaskan bahwa ia dan jajarannya akan memfasilitasi penuh pemberdayaan masyarakat khususnya petani.

“Selain memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan, juga dapat meningkatkan pendapatan daerah,” jelasnya.
Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil juga turut mengapresiasi pencapaian ekspor langsung di Jambi.

“Selaku fasilitator pertanian dalam perdagangan internasional, kami siap mengawal agar produk pertanian ekspor kita penuhi persyaratan teknis SPS, lancar dan berdaya saing,” pungkas Jamil.

(Red)

KOMENTAR
Share berita ini :