JBD 6

Jakarta, Metropol – Komunitas Masyarakat Phoenam. Pada Selasa (24/02) membuat deklarasi dan pengumpulan koin untuk Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang nantinya akan diserahkan langsung kekedutaan Australia, dengan tema “Jangan Jadikan Bantuan Kemanusiaan Tsunami Aceh menjadi alat barter pelaku narkoba” di Phoenam Cafe, Jalan Wahid Hasim, Jakarta.

Jendral Pol (Purn) Badril yang menjadi salah satu pembicara. Deklarasi ini adalah bentuk kepedulian dan solidaritas bangsa terhadap pernyataan Perdana Menteri Australia yang mengkaitkan bantuan kemanusiaan dengan hukuman.

Selain itu. Badril menilai, apa yang dikatakan Tony Abbott tidak mewakili Australia. Tidak hanya itu, Badril menambahkan. Akibat ucapan itu Posisi PM Australia tersebut juga dapat terancam dan negaranya akan mendapat dampak buruk dimata dunia, apalagi menyangkut masalah sosial.

“Pernyataan PM Australia sangat mengecewakan bangsa kita. Pernyataan dan statmen bukan dari Negara Auatralia. Saya kira pemahaman-pemahaman tentang persoalan-persoalan ini akan berdampak pada posisi PM Australia,” ungkap Badril.

“Itu juga merendahkan negara Australia sendiri dimata dunia, sehingga saya yakin, bahwa statement pernyataan Perdana Menteri Australia bukan suara seluruh rakyat Australia,” lanjutnya.

S e l a i n i t u . M e n u r u t Islamudin mantan Walikota S a b a n g , A c e h p e r i o d e 2007/2012, masih terkait pernyataan Tonny. Hal itu sangat melukai warga Aceh, oleh sebab itu, dirinya menghimbau agar seluruh bangsa Indonesia bersatu dan menyampaikan bentuk simpati dengan mengumpulkan koin untuk Tony.

“Menyangkut bantuan tsunami yang di bahas oleh Perdana Menteri. Ini menyangkut nama baik warga aceh. Rakyat aceh sangat tersinggung dengan statman tersebut. Tindakan kita harus mengkritik sekeras-kerasnya terkait hal tersebut,” ungkap Islamudin.

Namun, dalam deklarasi ini ditegaskan. Apa yang dilakukan bangsa Indonesia bukanlah bentuk penentangan kepada Negara Australia. Tetapi hanya bentuk ajakan kepada negara-negara lain untuk ikut memberantas narkoba. Karena menurutnya, sudah banyak jiwa yang hidup dan mati sia-sia akibat penyalahgunaan dan peredaran narkoba tersebut. Ia membayangkan, jika seluruh penerus bangsa menjadi korban. B a g a i m a n a n a s i b b a n g s a kedepannya.

“Kenapa eksekusi narkoba minta dibatalkan? Kami percaya Presiden kita, bahwa ini adalah kedaulatan hukum kita ini adalah kedaulatan politik kita. Kita punya duta besar di Brazil diperlakukan tidak etis. Oleh karena itu pada hari ini. Karena ini adalah empati kita sebagai warga negara Indonesia. Bukan berati kita benci pada Australia. Tapi kita ingin mengajak untuk perangi narkoba. Oleh karena itu dengan adanya eksekusi mati di indonesia. Adalah sebuah gagasan hebat dari Jokowi,” Kata A. Syamsul Zakaria, SH. MH. yang adalah salah satu pembicara dalam deklarasi tersebut.

“Dalam situasi ini. Kita ingin damai kepada Australia Brazil dan lainnya tapi dengan satu. Jangan coba-coba menggagalkan eksekusi mati.” lanjutnya.

Oleh sebab itu ia yakin. Hukuman mati bagi para gembong narkoba bukanlah perusak hubungan baik antar negara. makanya, Ia menegaskan jangan mencoba membawa barang haram ke Indonesia jika tidak ingin di hukum mati.

“Di Phoenam ini tidak pernah kita temukan di phoenam ini. Saya ingin mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk melawan narkoba. Kami benar-benar akan memerangi narkoba sama seperti korupsi. Mulai hari inu mari kita sadar hukuman mati bukan perusak hubungan antar negara. Seperti Bali Nine ayo,” ujarnya.

Oleh sebab i tu, untuk membantu kebijakan dari Presiden ini. Badril kembali mengatakan. Seluruh rakyat harus ikut serta memberantas narkoba dalam lingkungannya masing-masing, ia menegaskan agar tidak ada kata ampun bagi pengguna apalagi pengedar yang dapat merusak masa depan anak bangsa. Karena menurutnya, pada momen inilah saatnya kita membantu pemerintah dalam memerangi barang haram tersebut.

“Kita juga harus melakukan introfeksi terhadap rakyat indonesia dimana narkoba yang dulunya menjadi target BNN, bahwa di 2015 Indonesia bebas dari narkoba tidak berhasil, malah terjadi peningkatan ini tentunya ada pertanyaan besar ada apa, untuk itulah perlunya ada komitmen nasional dari seluruh lembaga penegak hukum hingga masyarakat harus menyatukan tekad bahwa narkoba haram hukumnya dan harus menjadi musuh bersama.”pungkas Jendral Pol (purn) itu. (Landi)

KOMENTAR
Share berita ini :