Menlu Amerika Serikat, Mike Pompeo.
Ankara, NewsMetropol – Kepala Pusat Studi Eropa pada Institut Ekonomi Dunia dan Hubungan Internasional (IMEMO), Yuri Kvashnin menyebut kehadiran Menlu Amerika Serikat Mike Pompeo di
Siprus pekan lalu adalah untuk menguatkan kembali eksistensi negara Paman Sam itu di Laut Mediterania.
Pasalnya kata dia, Amerika Serikat dalam kurun beberapa dekade terakhir kehilangan posisi di kawasan itu.
“Inilah tujuan dari perjanjian yang ditandatangani selama kunjungan terkahir Pompeo. AS juga ingin membatasi pengaruh Rusia dan Turki,” ujar Kvashnin seperti dikutip doguakdenizpolitik.com, Senin (14/9).
Selain menyebut kehadiran Amerika, Kvashnin juga menyinggung kehadiran Prancis dalam hubungan Yunani dan Turki di Kawasan tersebut.
Menurut dia, Prancis merupakan salah satu negara yang berkontribusi dalam kemerdekaaan Yunani selain Inggris dan Rusia.
Dia juga mengatakan bahwa Prancis merupakan sekutu Yunani yang paling konsisten sejak lama.
“Bagaimana pun Prancis mungkin adalah sekutu lama Yunani yang paling konsisten,” ujarnya lagi.
Terkait Inggris yang belum menyatakan keikutsertaannya dalam polemik di Laut Mediterania Timur tersebut, Kvashnin mengatakan bahwa Negeri Elisabeth itu masih sibuk dengan proses keluarnya dari Uni Eropa.
Namun dia menambahkan bahwa sebagian Siprus masih dikendalikan oleh London.
Bahkan kata dia pangkalan Armada Laut Inggris berada di Siprus.
(Red/DAP)