Jakarta, Metropol – Pemerintah kota Jakarta Utara kembali memberikan bantuan kepada warga Jakarta Utara yang terendam pada Kamis (12/2) di kompleks Dinas Kebersihan DKI di Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Kali ini pemkot bekerja sama dengan Komunitas Banteng Muda dalam menyalurkan logistik bantuan ke ratusan warga yang masih mengungsi di fasilitas sosial dan umum.
Mulyadi (51) Ketua RW 03 Kelurahan Semper Barat, mengatakan pada awalnya ada 700 pengungsi saat banjir melanda kawasan permukiman mereka pada Senin (9/2) lalu.
“Tapi sekarang hanya tinggal 200 pengungsi saja, itu pun hanya ibu-ibu dan anak-anak, laki-lakinya sudah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan rumah,” ujar Mulyadi, Kamis (12/2) sore.
Menurut Mulyadi, lokasi pengungsian dipusatkan ke dua titik lokasi, yakni sekolah Yayasan Pendidikan Islam (Yaspi) yang berada di Jalan Dinas Kebersihan.
“Kita sangat mengapresiasi bantuan seperti ini. Karena warga selama ini sangat kekurangan bantuan makanan dan selimut,” lanjut Mulyadi.
Senada dengan Mulyadi, Rina (49), selaku koordinator ibu PKK RW03 Kelurahan Semper Barat, mengaku banyak warga di wilayahnya yang mengungsi karena banjir. “Total ada 197 jiwa yang mengungsi di Gedung Aula Asrama Dinas Kebersihan DKI ini,” ujar Mulyadi.
Menurut Rina, permasalahan yang paling dirasakan oleh warga pengungsi saat ini, yakni permasalahan penyakit yang mendera anak-anak.
“Kita saat ini yang paling terkendala soal anak-anak yang terkena penyakit gatal, makanya kami meminta ada dokter yang bisa mengobati anak-anak,” kata Rina.
Rina mengungkapkan genangan bisa mencapai 100 sentimeter (cm) di Jalan Kampung Sawah depan Rusun DKI, karena saluran darinase di permukiman tersebut sangat buruk.
“Wilayah sini memang langganan banjir. Makanya kita minta pemerintah melancarkan saluran air yang ada,” tandas Rina.
Menanggapi permintaan warga tersebut, Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Efendi, mengatakan akan membenahi drainase di komplek Dinas Kebersihan DKI.
“Ini ada genangan karena Kali Gubuk Genteng mengalami penyempitan nanti, kita upayakan sedot pompa untuk disalurkan ke cukung drain sehingga dapat mengurangi genangan,” ujar Rustam.
Menurut Rustam dalam menangani persoalan banjir, pemerintah kota beserta pejabatnya harus aktif dalam memberikan solusi kepada warga.
“Ini harus ada upaya. Jangan dibiarkan wilayah tergenang begitu saja. Kita akan cari solusinya, jangan hanya menunggu air surut,” lanjut Rustam.
Rustam juga mengapresiasi Komunitas Banteng Muda yang aktif memberikan bantuan kepada warga Jakarta Utara yang mengungsi.
“Kita berterima kasih kepada komunitas pemuda yang telah memberikan bantuan, sekecil apapun bantuan yang diberikan pasti bermanfaat, kita juga punya bantuan logistik, tapi kita tetap menerima bantuan dari berbagai pihak yang ingin menunjukkan kepeduliannya,” tandas Rustam.
Sementara itu, Ketua Komunintas Banteng Muda, Banyu Biru Djarot, mengatakan bantuan yang diberikan oleh komunitasnya merupakan wujud pembuktian, anak muda tidak selalu mengkritik saja.
“Kita lihat sekarang ini anak muda kebanyakan mengkritik di sosial media seperti Twitter, Facebook, dan Path, namun pada kenyataannya mereka minim melakukan sesuatu,” kata Banyu.
Banyu mengungkapkan dalam permasalahan banjir yang melanda kota Jakarta, setiap unsur jangan saling menyalahkan dan harus bekerja sama dalam menangani masalah banjir.
“Masyarakat juga harus ikut aktif untuk menjaga kebersihan lingkungannya. Minimal dengan tidak membuang sampah sembarangan,” tandas bayu.
Sebanyak 20 dus mie instan, 20 dus air mineral, 40 dus popok bayi, lima dus sikat gigi, 50 pak pembalut, 48 pak minyak goreng, 100 pak teh bubuk, 40 kg gula pasir, empat dus kopi, empat lusin odol, empat dus sabun mandi, tujuh dus sampo, 40 selimut, satu lusin minyak telon, satu pak autan, dua dus kecap, dua dus autan, 200 pak garam, 200 kaleng sarden, dan 48 dus susu kental manis diserahkan kepada korban pengungsi di Kelurahan Semper Barat. (Heroe)