
Batu, Metropol – “Pos pemadam kebakaran di tiap Kecamatan harus ada,” kata Kepala UPT PMK Kota Batu Santoso Wardoyo yang prihatin karena kejadian kebakaran makin meningkat.
Dengan banyaknya warga kota Batu, kurang lebih 200.000 jiwa dibagi 10.000 seharusnya kejadian maksimal 20 saja. Namun kejadian kebakaran di kota Batu sudah Over Load karena mencapai 25 kali, tahun sebelumnya tercatat 23 kali.
Secara terperinci penyebab kebakaran dari korsleting listrik menduduki faktor utama, yaitu 10 kejadian, api terbuka 9 kejadian, kebocoran regulator LPG 3 kali kejadian, salah satunya memakan korban 3 meninggal dunia dan 1 luka parah, faktor alam (petir) 1 kejadian, kendaraan 3 kejadian. Kerugian material mencapai Rp. 860.550.000,00.
Berdasarkan data tersebut, lanjut Santoso, sosialisai dan simulasi menjadi bagian penting agar masyarakat berusaha melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya kebakaran.
“Setiap satu tahun sekali PMK memberikan pelatihan kepada Satuan Relawan Masyarakat yang tergabung dalam SATLAKAR, per desa dan Kelurahan kami bina 5 orang,” ujarnya.
Untuk lebih maksimal, Pemerintah Kota Batu harus memberikan perhatian serius agar Pos PMK bisa berdiri di tiap Kecamatan, dan juga memberikan anggaran yang dialokasikan untuk sosialisasi dan Simulasi. Seyogyanya penanaman pengetahuan penyebab kebakaran, pencegahan dan penanganan perlu diberikan sejak usia dini hingga orang dewasa. Agar semua bisa berhati-hati dan waspada.
Rentang kendali ideal antara PMK dengan lokasi kejadian kebakaran itu 5 km, dengan respon time tidak lebih dari 15 menit. Jadi, kalau jarak lebih jauh, bukan Petugas PMK nya yang lambat namun karena jarak kendali memang tidak ideal.
Kalau ditiap Kecamatan ada Pos PMK dengan memiliki peralatan memadai dan Satlakar diberikan peralatan pemadaman api ringan berupa Pompa Portable dan Alat pelindung diri (APD).
Kami yakin kedepan penanganan kebakaran akan lebih terjangkau dan cepat di padamkan. Terkait Hydrant di Kota Batu sudah menjadi percontohan Pemkot lain, karena bisa mengisi 4000 liter air hanya dalam waktu 4 menit, berlokasi di dekat alun-alun Kota Batu dan di Daerah Sidomulyo.
Mengenai kebutuhan, PMK memerlukan 7 mobil pompa, mobil tangga, dan 3 mobil rescue untuk Pos PMK tiap kecamatan.
Kedepan, “kami berharap UPT PMK yang kini berada dibawah Dinas Cipta Karya dan Tata ruang akan bisa menjadi SKPD sendiri setingkat Kantor agar bisa lebih memaksimalkan pelayanan kepada Masyarakat,” tandas Santoso. (Yud/Rin)