Jakarta, Metropol – Ketika Meteopol melakukan kunjungan jurnalistik ke Pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (31/8/2016), dengan tujuan melihat lebih dekat alktivitas Pelabuhan Pontianak yang terbesar di wilayah barat.
Pelabuhan Pontianak yang memiliki lahan : 202.422 m2 dan dermaga : 19.456 m2, kedalaman alur : 4,7 mLWS, kedalaman kolam : 6 mLWS, akan berpotensi menjadi pelabuhan pensupply barang ke wilayah pulau terluar di Indonesia, sesuai dengan program pemerintah yaitu “tol laut”.
Keinginan pemerintah untuk mewujudkan pembangunan “tol laut” telah terjalin saat Menteri Perhubungan mengunjungi Pelabuhan Pontianak, Jumat,(2/9/2016) dan didampingi langsung Direktur Utama Pelindo II (IPC), Alyvn G Masassya.
Menurut Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menjelaskan, keberadaan Pelabuhan Pontianak sangat penting untuk mendukung jalur logistik bagian barat dan perbatasan Indonesia. Tujuannya tidak lain demi mengoptimalkan fungsi Pelabuhan Pontianak dalam rangka menstabilkan harga barang di pulau terluar Indonesia, seperti Natuna.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengharapkan adanya supply barang dari pelabuhan Pontianak ke Natuna akan meningkat produktivitas barang dan stabilnya harga barang.
” Kita tahu bahwan barang ke Natuna datang setiap 21 hari sekali sebanyak 250 ton. Kedepan akan menjadi lebih pendek, yaitu 10 hari . Tentunya ada peningkatan dua kali lipat. Tentunya “tol laut” akan menjadi produktif. Dan akan membangkitkan ekonomi masyarakat di Natuna maupun Pontianak sendiri,” ujarnya.
Selain Pelabuhan Pontianak, perencanaan waktu dekat yaitu penbangunan Pantai Kijing, Kabupaten Mempawah yang akan menjadi Pelabuhan Intenasional di Kalimantan Barat. Tentunya Pelabuhan ini bisa menjadi hub Internasional port.
“Tentunya barang dari luar, biasanya harus ke Jakarta dulu.Kalau Pantai Kijing sudah jadi hub,direct call dari luar negeri bisa langsung ke Pelabuhan Kijing,” ungkap Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan.
Sedangkan pihak IPC telah melakukan perezinan untuk percepatan pembangunan Pantai Kijing. “Pihak kami sedang mengurus Amdal sebagai syarat pembangunan Pelabuhan,” kata Alvyn G Masassya Direktur Utama PT Pelindo II (IPC), didampingi Hendro H, General Manager Pelabuhan Pontianak.
(Delly M)
