Sukabumi, Metropol – Belasan warga Nagrak, Taman Bahagia, RT 8 RW 8 Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, mengeluhkan surutnya pasokan air yang berasal dari PDAM Bumi Tirta Wibawa (BTW) Kota Sukabumi. Akibatnya, aktivitas rumah tangga menjadi terhambat.
Neng Reni, salah seorang IRT mengatakan, nyaris setiap hari pasokan air PDAM terganggu. “Sudah sampai kurang lebih sepakan hingga saat ini, pasokan air PDAM itu tidak ada. Jelas kami sangat mengeluhkan pelayanan PDAM tersebut,” katanya.
Ibu yang memiliki dua orang anak itu meminta agar PDAM segera melakukan tindakan, pasalnya jika dibiarkan ini akan menyulitkan kami untuk beraktivitas. “PDAM harus segera melakukan perbaikan, jika tidak kami sangat keberatan bila harus mengkonsumsi air yang bersumber dari kompa air,” ujarnya.
Sarah, salah seorang IRT lainnya mengungkapkan, pasokan air PDAM kerap berkurang setiap harinya, bila air PDAM tersebut itu keluar, sifatnya hanya sementara. “Air PDAM memang selalu macet. Jika keluar pun, itu terjadi pada tengah malam atau dini hari dan jarang pula,” ungkap IRT muda tersebut.
Selain itu, ketika air PDAM ini keluar pada tengah malam atau dini hari, tidak berlangsung lama, dan kembali surut. “Ketika keran dikamar mandi itu airnya keluar, itu tidak lama hanya berkisar 15 menit hingga 20 menit saja,” urainya.
Menyikapi persoalan ini, Kabag produksi, Transmisi dan Distribusi PDAM TBW Kota Sukabumi menyatakan, pihaknya akan segera melakukan pantauan langsung ke lapangan. “Kami beserta tim tekhnis segera memantau permasalahan yang terjadi di lapangan,” singkatnya.
Setelah melakukan monitor dilapangan, tidak lama, pasokan air PDAM tersebut kembali mengalir seperti pada biasanya. Namun pasokan airnya belum deras, mengingat saluran pengairannya diketahui terbagi dua.
“Ternyata akar permasalahannya terdapat di saluran air PDAM, diketahui terbagi dua. Sehingga harus bergiliran,” paparnya.
Disinggung soal tekhnis, menurutnya tidak terdapat adanya kerusakan apapun. Hanya saja saluran air yang berada di Nagrak tersebut sedikit tersendat. “Alhamdulillah tidak terdapat adanya permasalahan tekhnis yang menyangkut dengan insfrastruktur saluran air,” pungkasnya. (Dedi Hendra)