Bupati Lebak, Dr. Hj. Iti Octavia Jayabaya, SE.MM., didampingi Wakil Bupati, H. Ade Sumardi dan jajaran Pemda Kabupaten Lebak saat acara Tasyakuran hari nelayan
Lebak, Metropol – Peringati Hari Nelayan, masyarakat nelayan Lebak Selatan mengadakan Tasyakuran yang diselengarakan di Kecamatan Bayah dan dihadiri seluruh jajaran Muspida Lebak, Minggu (23/4).
Acara Tasyakuran ini, dirangkaikan dengan beberapa kegiatan, seperti open turnamen motor cross, lomba panjat pinang, pukul bantal air, wayang golek dan hiburan musik dangdut yang menghadirkan Lesti D’Academy.
Menurut Eko Priyono, Ketua Koperasi Laut Qidul (Kolaqi) menjelaskan, Tasyakuran di hari nelayan, umumnya dilakukan setiap tahun di pantai Pulo Jawa yaitu pantai selatan yang memiliki history keberadaan Nyai Roro Kidul sebagai penguasa Pantai Selatan, sehingga Ngaruwat Laut menjadi adat istiadat secara turun temurun yang dilakukan oleh para nelayan.
Lanjutnya mengatakan, dalam pelaksanaan ngaruwat laut kali ini sangat berbeda sekali dengan bertemakan “Hajat Ngaruwat Jagat Bermunajat”. Hajat Ngaruwat Jagat artinya pesta Tasyakuran alam yaitu laut dan Bermunajat artinya memohon kepada Sang Khaliq.
“Pelaksanaan kali ini, kami lebih mengedepankan keislaman. Seperti pemotongan kerbau yang kepalanya tidak di buang ke laut. Akan tetapi dibagikan ke anak yatim piatu dan fakir miskin,” kata Eko kepada Metropol.
Ditambahkannya, setelah pemotongan kerbau dilakukan ziarah dan tabur bunga ditengah laut, maksudnya adalah berziarah kepada para nelayan yang telah meninggal di lautan samudera tanpa adanya kuburan.
Bupati Lebak, Dr. Hj. Iti Octavia Jayabaya, SE.MM., yang hadir dalam acara ini juga memberikan sambutannya. Iti mengatakan, sebagai Bupati Lebak, dirinya sangat mengapresiasi atas kegiatan ini dan mengucapkan selamat kepada Kolaqi, serta Kawaba atas terselenggaranya Tasyakuran di hari nelayan.
“Saya juga memohon kepada segenap lapisan masyarakat untuk saling mendukung. Wilayah Lebak Selatan yang berpotensial ini harus benar-benar kita bangun,” katanya.
Ditambahkannya, pertambangan dan parawisata yang berada di selatan yang belum terurus, seperti guha gede di Sawarna, curug ciporolak di Cikuya, Kecamatan Cibeber. Itu semuanya memerlukan kesinergitasan antara dirinya sebagai Bupati dan masyarakat.
“Kita harus membangun tempat wisata-wisata tersebut untuk menyedot wisatawan datang ke selatan ini,” katanya.
Doktor Ilmu Pemerintahan ini juga mengatakan, pembangunan tempat wisata akan diprioritaskan, seperti Sawarna saat ini PAD-nya sudah naik dari pariwisata.
Begitu juga dengan tempat yang lainnya mudah-mudahan sebelum tahun 2018 sudah bisa dibangun, kata dia. Karena tahun 2018 pelaksanaan kembali pemilihan Bupati.
“Insya Allah tahun 2018. Saya akan mencalonkan Bupati kembali. Kepada seluruh masyarakat Bayah khususnya Lebak Selatan, Saya minta do’anya. Amiiiin..,” ungkapnya.
(Syarifudin/Ua Endin)