Direktur Utama IPC, Elvyn G Masassya

Jakarta, Metropol – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke‎ Pelabuhan Tanjung Priok, pada Sabtu (27/8) kemarin.

Dalam kunjungannya, Menteri Perhubungan didampingi  Dirjen Perhubungan Laut, A Tonny Budiono, Direktur Kepelabuhanan, Mauritz Sibarani, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Bay M. Hasan, Direktur Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP), Victor Vikki Subroto dan Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Sugeng Wibowo.

Kedatangan Menteri Perhubungan di Pelabuhan Tanjung Priok sekaligus meninjau proyek New Pelabuhan Kalibaru. Menhub disambut oleh Direktur Utama PT Pelindo II atau IPC, Elvyn G Masassya yang didampingi Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, I Nyoman Gde dan Kesyahbadaran Tanjung Priok, Capt Sahattua P Simatupang.

Tujuan kunjungan itu, selain melakukan sidak di Pelabuhan Tanjung Priok, Menteri Perhubungan juga melihat lebih dekat New Priok Container Terminal One (NPCTI) yang merupakan Fase I A dari seluruh proyek Container Terminal yang komersial telah beroperasi sejak Kamis, 18 Agustus 2016.

Baca Juga:  Pelindo Solusi Logistik Fasilitasi Mobilisasi Alat Berat dalam Proyek Strategis di Palembang

New Priok Container Terminal One (NPCTI) salah satu penyanggah pembangunan ekonomi nasional dan memiliki kurang lebih 32 hektar dan kapasitas sebesar 1,5 juta TEUs per-tahun.Panjang dermaga 850 meter.Kedalaman 14 meter LWS (akan dikeruk secara bertahap hingga 20 meter). Terminal ini akan diproyeksikan untuk melayani kapal petikemas kapasitas 13 ribu-15 ribu TEUs dengan bobot diatas DWT.

Sementara itu, Direktur Utama IPC, Elvyn G Masassya kepada wartawan mengatakan, akan memfokuskan pada empat area, yakni meneruskan hal-hal yang baik (qoing Concern), menyesuaikan hal-hal yang perlu disesuaikan (qovemance), menyesuaikan hal-hal yang perlu diselesaikan (pending matters),dan memperkenalkan hal-hal baru (business develoment).

“Konteks yang lebih luas mendukung percepatan dan pemerataan pembangunan ekonomi,sekaligus meningkatkan kesejahtraan masyarakat .Dan .perusahaan terus menggiatkan berbagai program untuk modernisasi pelabuhan-pelabuhan eksisting maupun pembangunan pelabuhan-pelabuhan baru di berbagai lokasi,” kata Elvyn.

Elvyn menambahkan, IPC akan terus berkomitmen pada sisi penawaran atau supply kapasitas kepelabuhanan dengan menjalankan berbagai proyek investasi besar sesuai dengan proyek permintaan pasar.

Baca Juga:  Antisipasi Lonjakan Aktivitas Pasca Libur Panjang Waisak, Terminal Petikemas Koja Siap Optimalisasi Layanan

Menurutnya, ada empat proyek yang telah diinisasi IPC dalam daftar proyek strategis yang dituangkan dalam peraturan pemerintah no. 3 tahun 2016 tentang percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional tanggal 8 Januari 2016,yaitu Inland Waterways (Cikarang-Bekasi-Laut Jawa atau CBL), Pelabuhan Sorong,Pelabuhan Kalibaru dan Pelabuhan Kijing.

Untuk mencapai itu, IPC menyiapkan roadmap menuju visi yang ditajamkan untuk menjadi pengelola pelabuhan kelas dunia. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan kolaborasi dan dukungan penuh pemerintah maupun pemangku kepentingan lainnya.

“Kami berterimakasih kepada Kementerian Perhubungan atas dukungan yang telah diberikan pada proyek-proyek kepelabuhanan. Kedepan akan dibangum keselarasan presepsi dalam menangani isu sektor kepelabuhanan Indonesia. Termasuk kapasitas, kinerja, teknologi informasi, aksesibilitas hinterland dan konektivitas antar moda,” ucap Elvyn kepada wartawan.

(Delly M)

KOMENTAR
Share berita ini :