
Menteri LHK, Siti Nurbaya bersama Dirjen KSDAE, Tachrir Fathoni, pejabat dan staf lingkup KLHK meninjau kawasan TN Bunaken, Sabtu, (17/9). Foto: Humas KLHK.
Sulut, Metropol – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya meninjau Taman Nasional (TN) Bunaken yang terletak di Sulawesi Utara. TN Bunaken merupakan perwakilan ekosistem laut Indonesia, meliputi padang rumput laut, terumbu karang dan ekosistem pantai. Lokasinya juga termasuk ke dalam segitiga terumbu karang, maka tak heran jika kawasan ini telah menjadi primadona wisatawan, terutama bagi para penyelam.
Pemerintah dalam hal ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menegaskan, bahwa pariwisata, khususnya di daerah konservasi harus berbasis lingkungan. Sejalan dengan hal tersebut, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya bersama Dirjen KSDAE, Tachrir Fathoni, pejabat dan staf lingkup KLHK meninjau kawasan TN Bunaken, pada Sabtu, (17/9) kemarin.
Dalam persinggahan pertamanya di Pulau Bunaken, Menteri Siti mengatakan; “Presiden Jokowi dalam rapat kabinet 8 September lalu menyebutkan bahwa fokus pariwisata ditegaskan berbasis lingkungan. Presiden secara khusus menyebutkan kawasan Sulawesi Utara dan Bunaken. Saya merasa bertanggung jawab untuk turun langsung ke lapangan”. Beberapa hal yang menjadi perhatian Menteri Siti saat tinjauannya tersebut adalah terkait regulasi, kolaborasi kerja, standar kelengkapan sarana prasarana dan sampah laut di kawasan TN Bunaken.
Konservasi membutuhkan kemitraan, baik untuk pengelolaan kawasan hutan untuk keperluan wisata alam, serta penonjolan kearifan lokal khususnya hukum sosial yang berlaku di masyarakat lokal. “Kegiatan pemanfaatan alam untuk pariwisata harus bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat Sulawesi Utara, namun aspek kelestariannya harus tetap diperhatikan,” ujar Menteri Siti.
Selain TN Bunaken, Menteri Siti dan rombongan juga menyempatkan diri meninjau Taman Hutan Raya (TAHURA) Gunung Tumpa dan Taman Wisata Alam (TWA) Batuputih. Konsep tentang lembaga konservasi dan taman nasional harus berorientasi dan terintegrasi dengan program pengembangan wilayah agar masyarakat sekitar kawasan mendapatkan hasil yang nyata dalam hal perekonomian. Hal ini juga sebagai upaya pengelolaan kawasan konservasi secara berkelanjutan.
“Wilayah Taman Nasional Bunaken, Tahura Gunung Tumpa, Taman Wisata Alam (TWA) Batuputih, TWA Batuangus dan Cagar Alam Batu Dua Saudara merupakan satu konektivitas. Harus dilihat dalam konteks pengembangan wilayah,” kata Menteri Siti.
Mengakhiri kunjungannya, Menteri Siti meninjau DAOPS Manggala Agni Bitung sekaligus menanam pohon Bitung yang merupakan tanaman khas lokasi tersebut.
(Suwondo/Humas KLHK)