
Luwu Timur, Metropol – Proyek pembuatan proteksi di SDN No. 154 Mangkulande Kelas jauh Ambawa ambruk menutupi lorong jalan, hingga menghalangi para pengguna jalan menuju kekediamnya. “Niatnya membangun dan memperbaiki, malah menghalangi akses warga dalam beraktifitas,” kata seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya.
Proyek tersebut baru saja selesai pembuatannya, namun baru menghitung bulan ke dua, lalu ambruk berserakan. Entah tidak sesuai bistek atau mungkin lokasi pembangunan yang kerap bergerak sendiri hingga bangunan ambruk. Atau mungkin para konsultan pengawas yang cuma asyik di warung kopi, hingga tidak sigap melihat kondisi bangunan.
Tim Metropol Luwu Timur saat berkoordinasi dengan pejabat pelaksa sekolah tersebut H. Asis A.Md mengatakan, bahwasanya proyek tersebut tidak mempunyai atau mendirikan Direksi Ket, dan saya sudah melakukan peneguran kepada para pekerja saat itu, namun tetap saja tidak merubah keadaan menjadi lebih baik.
Sampai saat ini proteksi yang ambrul tersebut dibiarkan begitu saja. Menurut para pekerja, kontraktor pelaksana adalah orang dari kota Palopo. Pantas saja hasil kinerja mereka demikian, toh kalau rusak, mereka bukan penduduk lokal. Lain halnya dengan kontraktor lokal, setidak tidaknya mereka mempunyai rasa memiliki bangunan tersebut. Harapan masyarakat setempat agar kiranya Pemda lebih bijak dalam melihat segala aspek dalam pembangunan yang berkaitan dengan Fasilitas Umum. (Andi Ade SN)