Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal.
Jakarta, Metropol – Dalam momentum peringatan Hari Guru Nasional, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mendesak pemerintah untuk memperhatikan kesejahteraan guru.
“Yang tak kalah penting dalam memperingati Hari Guru Nasional adalah peningkatan kesejahteraan para guru. Miris mengetahui ada guru yang hanya mendapatkan upah 300 hingga 500 ribu per bulan,” kata Presiden KSPI Said Iqbal di Jakarta, Sabtu (25/11).
Karena itu kata dia, Pemerintah harus bersungguh-sungguh dalam memperhatikan nasib guru karena sebagai pekerja, guru juga berhak mendapatkan upah yang layak.
Lebih lanjut pria yang juga menjabat sebagai ILO Governing Body ini juga meminta kepada Pemerintah untuk segera mengangkat para guru honorer menjadi PNS.
“Keluarga besar Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengucapkan selamat hari ulang tahun ke 72 PGRI dan Hari Guru Nasional, tahun 2017,” terang Said Iqbal.
Di tempat terpisah, Ketua Majelis Nasional KSPI yang juga merupakan salah satu Ketua PB PGRI, Didi Suprijadi mengatakan, saat ini dari 4 juta jumlah guru di Indonesia separuhnya adalah PNS dan selebihnya non PNS.
“Dari 4 juta guru hanya 1,7 juta yang sudah bersertifikasi. Dari 4 juta guru separuhnya masih belum kualifikasi S1,” kata Didi.
Oleh karena itu, lanjut Didi, PGRI sebagai organisasi pekerja, organisasi profesi dan organisasi perjuangan, memiliki peran untuk mendorong agar ketimpangan yang ada segera diatasi sehingga para guru bisa sejahtera, menjadi kuat yang akhirnya guru tersebut hebat.
“Bila guru sejahtera, kuat, dan hebat, maka Indonesia akan selamat dunia akhirat,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, setiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional.
Selain sebagai Hari Guru Nasional, tanggal 25 November juga merupakan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (HUT PGRI).
Dasar penetapan hari guru nasional adalah hari lahirnya organisasi PGRI 25 November 1945,tepat 100 hari setelah Indonesia diproklamirkan.
(Risyaji)