Kembali Perkuat TNI AL

Jakarta, Metropol – TNI Angkatan Laut saat ini telah diperkuat lagi oleh satu unsur KRI jenis OSV (Oceanographic Offshore Support Vessel) atau BHO (Bantu Hidro Oseanografi) yang pembangunannya dilaksanakan oleh galangan kapal OCEA di Perancis.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama M. Zainudin mengatakan, rencananya acara penyambutan kedatangan KRI Spica-934 akan dilaksanakan Senin (21/12/15) mendatang, di Dermaga Kolinlamil Jakarta Utara oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P.

“Bila kapal jenis BHO pertama diberi nama KRI Rigel-933. Kapal kedua dari dua unit yang dipesan diberi nama KRI Spica dengan nomer lambung 934 dan resmi meluncur 3 Agustus 2015 lalu dari Les Sables d’Olonne Perancis,”jelas Kadispenal

Baca Juga:  Pimpin Sidang HLC ke-5, Panglima TNI Sepakati Kerjasama Militer Dengan Panglima Brunei Darussalam

KRI Spica-934 memiliki panjang 60 meter ditenagai dua mesin diesel 8V 4000 M53 untuk dua propeller. Kapal ini dapat melaju hingga kecepatan maksimum 14 knots.

Sementara untuk jarak jelajahnya mencapai 4.400 nautical mile pada kecepatan 12 knots. Kapal tersebut mampu menghadapi gelombang laut sampai level sea state six. KRI Spica-934 dapat menampung 30 awak dan 16 personel tambahan. Kapal BHO terbaru TNI AL ini mampu berlayar terus-menerus selama 20 hari.

Secara asasi KRI Spica-934 berfungsi sebagai kapal riset dan survei, namun demikian juga dapat menjalankan peran sebagai kapal patroli, sebab KRI Spica-934 dibekali meriam PSU Rheinmetall kaliber 20 mm pada haluan, serta dua pucuk SMB (senapan mesin berat) M2HB kaliber 12,7 mm di geladak buritan.

Baca Juga:  Pimpin Sidang HLC ke-5, Panglima TNI Sepakati Kerjasama Militer Dengan Panglima Brunei Darussalam

Sebagai elemen inti dari fitur kapal ini adalah perlengkapan penunjang misi oseanografi. Seperti KRI Rigel-933 dilengkapi perangkat single beam echo sounder jenis Kongsberg’s EA600 dan multibeam systems EM2040 dan EM302.

“Lebih canggih lagi, setiap OSV dibekali autonomous underwater vehicle (AUV) tipe Kongsberg Maritime’s Hugin 1000. Perangkat yang kerap disebut ROV (remotely operated vehicle). Ini sanggup mengembang misi survei bawah air hingga kedalaman 1.000 meter,”ujar Kadispenal.

(Kamal)

KOMENTAR
Share berita ini :