44

Jakarta, Metropol – Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan wilayah laut mencapai 93.000 km persegi dan luas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 6.159.032 km persegi. Namun luas laut Republik Indonesia (RI) belum dimanfaatkan dengan baik. Demikian disampaikan Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Danseskoal) Laksamana Muda TNI Herry Setianegara, S. Sos, SH, MM di Auditorium Yos Soedarso, Seskoal Bumi Cipulir, Jakarta Selatan, Kamis (5/2).

Menurut Herry pada acara peluncuran buku hasil karyanya yang berjudul “Strategi Maritim Pada Perang Laut Nusantara dan Poros Maritim Dunia” mengatakan,luas laut sebesar itu belum dimanfaatkan dengan baik untuk kesejahteraan bangsa Indonesia karena adanya missing link dengan rantai sejarah.

Baca Juga:  Panglima TNI Hadiri Sidang Perdana Dewan Pertahanan Nasional

Ia juga menegaskan,dengan adanya buku berukuran 15×23 berisi 152 halaman  yang ia tulis ini kita dapat mengenal sejarah perang laut Nusantara ini sebagai cara untuk menggugah keyakinan bangsa Indonesia sebagai bangsa maritim yang memiliki kedikjayaan dan energi untuk menggetarkan seantero jagat raya bagaimana maritim kita,” tegas Herry.

“Poros Maritim dunia yang benar benar miliknya Indonesia, bukan Poros Maritim Dunia miliknya asing. Bukan juga Poros Maritim Dunia secara Jargon politik untuk keuntungan segelintir orang, serta menjadi bahan jualan yang pada akhir nya justru menelanjangi dan mengancam kedaulatan bangsa kita,” tegas Herry.

Pada acara peluncuran buku itu,dihadiri juga oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi, Wakasal Laksdya TNI Didit Herdiawan, para pakar kemaritiman, pengamat militer seperti Dr Chandra Motik, Dr Conie Rakakundini dan Dr Y Paonganan dengan moderator Kolonel Laut (KH) Kresno Buntaro.

Baca Juga:  Pangkoopsud II Serahkan Penghargaan Kepada Satuan Terbaik dan Personil Berprestasi

Herry juga mengungkapkan,dengan adanya buku ini kami harapkan turut menjadi apresiasi penuh, serta dukungan kepada pemerintah Indonesia dengan konsep Poros Maritim yang menantang dunia. Serta ingin meyakinkan kepada seluruh bangsa Indonesia bahwa Poros Maritim Dunia merupakan suatu keniscayaan. (Kamal)

KOMENTAR
Share berita ini :