Barru, NewsMetropol – Pelaksanaan test Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Barru digelar dalam lima sesi. Pelaksanaan sesi terakhir, dilangsungkan hari ini dan berjalan lancar, Ahad (20/9).
Kepala BPKSDM Barru, Ir H. Nasrudin M.AP telah menerima langsung dari Pihak BKN salinan berita acara pelaksanaan Test SKB CPNS Barru, sesaat setelah kegiatan selesai.
Koordinator Tim Pelaksanaan SKD dan SKB Panpel Pengadaan CPNS Barru, Ermy Eka Niswan, membuka data bahwa pada pelaksanaan Test Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di bulan Januari lalu, terdapat 4.236 peserta terdaftar dan 161 orang dinyatakan tidak hadir di dalam ruangan test.
Sedangkan, Gelaran di Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) ini yang dilaksanakan di Kanreg IV BKN Sulsel berdasarkan laporan Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi BKPSDM Kab. Barru Ermy Eka Niswan terdapat 438 Peserta, 12 peserta mengikuti seleksi di tempat lain dan 426 mengikuti di Kanreg IV BKN. Sayangnya, ada tiga orang diantaranya yang tidak mengikuti Test SKB sesuai jadwal yang telah ditetapkan panitia.
“Iya, ada tiga yang tidak dapat mengikuti Test SKB ini, karena faktor ada yang telah meninggal, terlambat hadir, dan lupa bawa kartu identitas asli sesuai ketentuan yaitu KTP/KK asli” sebut Ermy Eka Niswan yang juga ditugaskan sebagai pejabat penghubung antara Pansel dengan Tim CAT BKN Pusat.
Meski demikian, secara teknis pelaksanaan test CPNS berbasis CAT, berjalan sukses. Pansel yang terdiri dari Pegawai BKPSDM Barru dan didukung oleh beberapa Pegawai terpilih dari Sekretariat Daerah, Inspektorat Barru, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan termasuk Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Barru, patut diteladani.
Beberapa kejadian yang cukup menaruh perhatian Panpel adalah adanya seorang peserta yang hadir di lokasi namun tidak dapat masuk ke ruang Test sebab tidak memenuhi persyaratan. Peserta dimaksud tidak membawa serta kartu pengenal (KTP) Asli maupun Surat Keterangan Pengganti KTP Asli.
Panitia pelaksana seleksi yang memang sejak awal berkomitmen untuk adil dan sesuai aturan, terlihat berusaha menenangkan yang bersangkutan.
Peristiwa menarik lainnya adalah adanya peserta yang memiliki suhu tubuh tinggi, diatas ketentuan.
“Tabe Panitia, suhu terakhir 38.1. Mohon disediakan ruangan khusus dan petugas pengawas memakai APD lengkap beserta Masker bedah yang 3 lapis dan face shield” tulis dr. Rizna yang tergabung dalam Pansel di Tim Kesehatan kepada Panitia Pelaksana.
Segera saja, dilakukan upaya dengan memberikan ruangan khusus serta Peserta dimaksud diganti maskernya dengan masker bedah serta diwajibkan untuk gunakan face shield, bahkan pengawas ruangannya diingatkan untuk gunakan Alat Pelindung Diri.
Namun, setelah beberapa saat di lakukan pengukuran suhu ulang, hasilnya kembali sesuai standar 36,7 derajat celsius. Diiketahui bahwa faktor cuaca yang memang cukup terik apalagi peserta baru tiba dilokasi disertai meningkatnya ketegangan sebelum Seleksi memungkinkan sebagai penyebab awal tinggi nya suhu di pengukuran awal. Peserta dimaksud pun dapat menyelesaikan test SKB sampai akhir.
(Ahkam/Humas Barru)