
Kendari, Metropol – Kepala Staf Korem 143/Halu Oleo Letkol Kav. Agus Waluyo, SIP mengatakan, Nilai-Nilai luhur Pancasila tidak boleh tergerus karena adanya kepentingan politik sesaat.
“Perbedaan suku, agama warna kulit bukan untuk dieksploitasi untuk kepentingan sesaat, tetapi hendaknya dijadikan sebagai potensi memperkaya khasanah demokrasi,” ujar Agus kepada Metropol usai upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lapangan Upacara Makorem 143/HO Sabtu (1/10).
Kata dia, Pancasila yang menghargai dan menjunjung tinggi kebhinekaan (perbedaan red) sebagaimana yang tertuang dalam semboyan bangsa Indonesia yakni ‘Bhineka Tunggal Ika’ menjadi spirit bagi bangsa ini untuk menunjukan jati dirinya sebagai bangsa yang berkarakter kuat karena memiliki keragaman budaya, suku agama dan ras.
“Bangsa ini adalah bangsa yang pluralistik sehingga keberagaman menjadi jatidiri yang tidak perlu dihilangkan tetapi hendaknya selalu dihargai, dihormati dan diperlakukan secara adil,” tambahnya.
Oleh karena itu kata dia perbedaan pilihan politik dalam setiap penyelenggaraan pilkada hendaknya disikapi secara bijaksana karena Pancasila telah memanivestasikan nilai-nilai toleransi, tenggang rasa dan tepaselira.
“Jika nilai-nilai luhur ini diimplementasikan dalam kehidupan berdemokrasi, tidak akan ada pertentangan dala setiap proses demokrasi,” jelas mantan Dandim 1417/Kendari tersebut.
Ditambahkannya, sebagai suatu nilai, Pancasila merupakan dasar-dasr yang bersifat fundamental dan universal baik dalam hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
“Manakala nilai-nilai tersebut dijabarkan akan mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk bagaimana etika yang baik dan benar dalam berpolitik,” pungkasnya.
(M. Daksan)