Waketum KKSS, Andi Jamaro Dulung dan Muhammad Said Didu, didampingi Ketua KKSS DKI Jakarta, Ketum Laskar Bugis Makassar dan Sekjennya Yakub Arupalakka dalam jumpa pers terkait pernyataan negatif politikus PDI-P Adian Napitupulu dan Ketua Solmet Silver Matutina, Rabu (17/5).
Jakarta, Metropol – Pernyataan negatif politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu dan Ketua Solidaritas Merah Putih (Solmet) Silver Matutina yang menyerang Ketua Badan Kehormatan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) sekaligus Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menimbulkan reaksi keras dari warga KKSS.
Sebagaimana dilansir di beberapa media, dalam sebuah acara Refleksi Gerakan Mahasiswa 98 Melawan Kebangkitan Orde Baru di Graha Cipta II, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) beberapa waktu lalu, Adian telah menyebut Wapres JK seperti duri dalam pemerintahan.
Saat itu Adian meminta JK tidak mencoba mengkhianati Presiden Joko Widodo. Senada dengan itu di tempat terpisah, Silver Matutina Ketua Solmet juga mengecam tindakan JK yang dinilai mementingkan diri sendiri dan kelompok.
Bahkan di dalam sebuah video saat berorasi, Silver Matutina menyebutkan langkah JK mendukung Anies Baswedan – Sandiago Uno di Pilkada DKI Jakarta adalah untuk kepentingan golongan yang dianggapnya JK berseberangan dengan Presiden Jokowi.
Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) DR H Andi Jamaro Dulung mengecam dan mengutuk keras tindakan yang ingin memecah belah bangsa dari kedua orang itu karena telah melontarkan pernyataan negatif terhadap Jusuf Kalla Ketua Badan Kehormatan KKSS yang juga merupakan orang nomor dua di negeri ini.
“Saya minta aparat keamanan segera mengamankan kedua orang itu (Adian dan Silver red). Saya juga minta warga KKSS tidak merespons kejadian ini secara tidak wajar karena persoalan ini telah diambil alih oleh KKSS,” kata Andi Jamaro kepada sejumlah awak media di Kantor Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (17/5).
Senada dengan itu, Said Didu salah satu Tokoh KKSS mengatakan bahwa fitnah terhadap Wapres JK baik sebagai simbol negara maupun sebagai warga KKSS sangat merusak kerukunan warga dan berpotensi menimbulkan konflik horisontal.
Said Didu menuturkan, bahwa pihaknya sangat tersinggung ada pihak yang telah menarik-narik dan menganggap Wapres JK seakan-akan sebagai pemecah belah. Bahkan Said menuding ada orang-orang di sekitar kekuasaan yang telah menjadi provokator untuk memecah belah Presiden dan Wakil Presiden.
“Sudah ada pihak yang ingin memecah belah bangsa ini yang diawali dengan memecah belah di bawah dan saat ini sudah naik ke puncak ingin memecah belah Presiden dan Wakil Presiden,” terangnya.
Dia juga menegaskan bahwa, KKSS sebagai pilar NKRI, pilar Bhineka dan pilar ekonomi Indonesia merasa terganggu dengan kelakuan politisi dan aktivis tersebut.
“Dibungkuslah dengan bhineka, dibungkuslah dengan bunga, dibungkuslah dengan lilin dengan yang indah-indah tetapi faktanya adalah pecah belah,”geram Said.
Said juga mengatakan bahwa, warga KKSS sangat berkepentingan atas keutuhan NKRI dan stabilnya keamanan dan politik serta terwujudnya pertumbuhan ekonomi.
Pasalnya, kata Said, warga KKSS asal Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja berada di seluruh wilayah dan pelosok Indonesia yang secara kultural telah menyatu dan berasimilasi dengan seluruh etnis dan suku yang ada di Indonesia.
“Kami akan berada paling depan apabila masih ada pihak yang melakukan proses pecah belah,” pungkasnya.
(Imr)