119-14

Lebak, Metropol – Jembatan sungai Cisimeut di Kampung Hariang, Desa Hariang, Kecamatan Sobang, dibangun oleh Pemkab Lebak pada tahun 2012 lalu, jembatan ini patut mendapat perhatian dan perbaikan terkait pemakaian kayu balok yang dinilai kurang tepat.

Jembatan gantung semi permanen dibangun memakan biaya milyaran rupiah ini dirasakan masyarakat belum seutuhnya dapat memberikan rasa kenyamanan bagi para pengguna pejalan kaki, terutama para pelajar yang setiap menuju ke sekolah. Mengingat Jembatan ini satu-satunya akses yang digunakan untuk menuju sarana pendidikan, baik TK, SD, SMP dan Madrasah Aliyah.

Warga merasa khawatir jika sewaktu-waktu anak mereka menjadi korban kecelakaan seperti yang dialami seorang warga Kampung Hariang, saat melintasi jembatan kakinya terperosok ke lubang/bolong akibat kayu sudah banyak yang patah.

Warga merasa bosan karena sudah empat kali mengganti kayu (tambal sulam) memakai kayu seadanya yang digiatkan oleh Janab Hani Kasi Humas Polsek Sobang, selaku Binmas Desa Hariang, bekerja sama dengan warga untuk memelihara fasilitas yang ada dan mencegah hal-hal yang dikhawatirkan oleh warga binaannya.

Baca Juga:  Pemerintah Desa Jimbe Kademangan Salurkan BLT DD Tahap I Terhadap 28 Warga KPM

Saat Metropol menghubungi (Aat) seorang mandor pembangunan melalui telepon genggamnya, Jum’at (9/1), Aat mengatakan, saat itu telah menyarankan kepada (Wiryadi) atasan Aat di lapangan untuk menolak kiriman kayu dari BUKK, namun tidak ditanggapi secara pribadi sayapun tak setuju kayu tersebut dipakai, lebih baik mencari kayu ‘Rasamala’ dari sekitar sini (Sobang).

Aat menyarankan agar Kepala Desa Hariang mengajukan untuk rehab jembatan tersebut kepada Dinas PU Kabupaten Lebak. Metropol meminta berkomunikasi dengan (Indrawan) penanggung jawab pelaksanaan pembangunan jembatan dari Dinas PU Kabupaten Lebak. Namun Aat berkilah, “Nomor HP yang bersangkutan tidak aktif semua,” kata Aat.

Wakorcam Organisasi Jarum Lebak, Kusman Baehaki berharap Pemerintah Kabupaten Lebak tidak lepas tanggung jawab terkait persoalan pemakaian kayu balok untuk jembatan di Kampung Hariang yang menurutnya kurang tepat. “Harus ada upaya untuk mengatasi masalah ini,” kata Kusman Baehaki.

Baca Juga:  Bulog Pemalang Hentikan Serap Gabah Sementara, Teknologi Jadi Kendala

Semestinya sebelum pembangunan dikerjakan sudah harus diperhitungkan terlebih dahulu kelayakan material yang akan dipergunakan jangan cuma memperhitungkan keuntungannya saja.

Dilokasi berbeda seperti jembatan yang ada tepatnya di Kampung Kundur Desa Mekar Wangi Kecamatan Muncang Kabupaten Lebak, meskipun jarak waktu pembangunan kedua jembatan ini hanya beberapa bulan saja, namun tampak terlihat masih sangat begitu baik dan rapih jauh berbeda dengan kondisi jembatan di Kampung Hariang saat ini. (CS.Ubay/Harun)

KOMENTAR
Share berita ini :