Lebak, Metropol – Peristiwa tenggelamnya Akbar Kriswanto (15), di pantai Pulo Manuk Kecamatan Bayah beberapa waktu silam. Upaya pencarian korban melibatkan beberapa unsur terkait termasuk Basarnas, tidak membuahkan hasil.
Akbar Riswanto merupakan siswa kelas 3 SMPN I Cikotok, saat itu bersama beberapa temannya berniat main di pantai mengisi liburan sekolah. Akan tetapi awalnya tidak berniat mandi di pantai ia mengajak teman-temannya untuk berenang.
Beberapa nelayan sempat melarang untuk berenang di pantai tersebut. Karena ditempat itu sudah terpampang larangan, mengingat ombaknya termasuk deras juga banyak karang yang besar dan tajam berongga.
Nasib naas tak bisa ditolak, ketika mulai berenang ombak besar menyambar, Toni salah seorang teman korban sempat menariknya, tetapi korban sangat sulit untuk diselamatkan. Dengan penuh rasa ketakutan Toni dan teman-temannya melepaskan korban dan segera menepi. Upaya Pertolongan oleh beberapa nelayan pun tidak membuahkan hasil.
Koordinator Basarnas Bayah Jumali, mengatakan, “dengan segala daya upaya kami berusaha melakukan pencarian terhadap korban tetapi disamping ombak terlalu besar dan angin terlampau kencang, nampaknya korban sudah mulai jauh dari panta pulau Manuk ini,” kata Jumali.
Ibu Ngadim, orang tua korban ketika dijumpai Metropol menuturkan, ”kami sudah pasrah, mungkin ini sudah garis hidupnya Akbar, sudah takdir kami, untuk tidak melihat anak kami. Padahal bagaimanapun kondisinya kami ingin menguburkannya, jika memang dia sudah meninggal,” tutur Ibu Ngadim sambil matanya berkaca-kaca.
Mengingat Pantai Selatan dikenal dengan ombaknya yang besar dan tiupan angin yang kencang, serta sudah banyak korban yang tenggelam di pantai ini baik di pantai Sawarna, Pulau Manuk, dan pantai lainnya di Banten Selatan. Sudah selayaknya para pelancong selalu mengindahkan rambu rambu atau papan larangan untuk berenang. Sehingga tidak ada lagi korban berikutnya. (Dicky Abiasa)