Jakarta, Metropol – Sejumlah jalur hijau di Jakarta Utara saat ini dalam kondisi rusak parah akibat terdampak proyek Akses Tol Priok dan normalisasi saluran air maupun kali.
Menurut data Suku Dinas Per tamanan Jakar ta Utar a , kerusakan terjadi di beberapa taman dan jalur hijau di antaranya Taman Sindang dan Jalur Hijau Plumpang (Kecamatan Koja), Jalur Hijau Yos Sudarso dan Jalur Hijau Perintis Kemerdekaan (Kecamatan Kelapa Gading), Jalur Hijau Cilincing Raya dan Cakung Cilincing (Kecamatan Cilincing), serta Jalur Hijau Sunter Agung Barat (Kecamatan Tanjung Priok), kurang lebih ada 1.500 pohon di taman dan jalur hijau tersebut rusak atau ditebang.
Kerusakan di Jalur Hijau Plumpang, Jalur Hijau Yos Sudarso, Jalur Hijau Cilincing Raya, Jalur Hijau Cakung Cilincing misalnya, disebabkan karena pengerjaan Akses Tol Priok di tiga titik, yakni Seksi E1 (Rorotan-Cilincing), Seksi E2 dan E2A (Cilincing- Jampea), dan Seksi NS Link dan NS Direct Link (Jampea-Plumpang).
Sedangkan pengerjaan normalisasi di Kali Sunter oleh Kementrian PU berdampak pada kerusakan di tiga titik. Yakni Jalur Hijau Perintis Kemerdekaan, Jalur Hijau Plumpang, dan Jalur Hijau Yos Sudarso. Lalu adapula Jalur Hijau Sunter Agung Barat dan Taman Sindang yang rusak diakibatkan pengerjaan normalisasi Kali Sentiong, perbaikan saluran air dan pelebaran jalan.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Seksi Jalur Hijau, Suku Dinas Pertamanan Jakarta Utara, Agustine, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pelaksana proyek normalisasi saluran air dan Akses Tol Priok untuk menyiapkan kompensasi dengan cara memperbaiki kerusakan taman dan jalur hijau di wilayah yang terkena dampak proyek instansi masing-masing.
“Kami meminta pergantian pohon yang mati atau ditebang untuk diganti. Satu pohon yang rusak akan diganti sepuluh pohon. Sedangkan untuk taman yang rusak harus diperbaiki menyesuaikan konsep yang sudah ada,” ujar Agustine.
Menurut Agustine, pergantian dan perbaikan tersebut dilakukan secara bertahap karena harus menunggu pengerjaan proyek yang bersangkutan selesai sehingga perbaikan jalur hijau dan taman optimal. Pernyataan Agustine tersebut juga mendapat dukungan dari Muhammad Fajar Sauri selaku Kepala Suku Dinas Pertamanan Jakarta Utara.
Fajar mengatakan jalur hijau dan taman yang ada di Jakarta Utara kerap rusak karena dilalui oleh Ekskavator atapun dibangun struktur bangunan proyek. “Kami sudah bersurat ke Sudin Pekerjaan Umum (PU) Tata Air Jakarta Utara, Dinas PU DKI, dan Kementrian PU DKI, beberapa waktu yang lalu untuk memastikan komitmen mereka untuk memperbaiki jalur hijau dan taman yang terkena dampak proyek yang mereka lakukan,” ujar Fajar.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pelaksana Pembangunan Jalan Tol Tanjung Priok, Direktorat Jenderal Binamarga, Kementerian Pekerjaan Umum, Bambang Nurhadi berjanji akan mengganti setiap pohon, jalur hijau, dan taman yang rusak karena pengerjaan Akses Tol Priok.
“Kami sudah sepakat dengan pemerintah kota Jakarta Utara untuk mengganti setiap kerusakan pada jalur hijau, taman, maupun pohon bahkan sebelum pengerjaan proyek dimulai,” ujar Nurhadi.
Menurut Nurhadi, mekanisme pergantian tersebut dilakukan dengan memberikan kompensasi penggantian kepada d i n a s Pertamanan Provinsi DKI yang kemudian disalurkan melalui Suku Dinas Pertamanan Jakarta Utara. “Selain memberikan kompensasi kepada instansi terkait, kami juga berinisiatif untuk membangun jalur hijau yang lebih baik di jalan Berdikari, dan nanti akan dibangun pula taman di ruang lapang yang ada di bawah akses tol Priok dengan menyesuaikan rancangan yang ada,” tambah Nurhadi.
Nurhadi menjelaskan pengerjaan jalur hijau tersebut tidak harus sampai menunggu proyek selesai. “Sembari proyek berjalan, perbaikan dan pengadaan jalur hijau dan taman, serta pohon akan kita lakukan. Untuk satu pohon yang ditebang karena pengerjaan proyek, akan kami ganti 10 pohon dengan jenis pohon dan lokasi yang ditentukan Sudin Pertamanan Jakarta Utara,” tandasnya. (Heroe)