
Bogor, Metropol – Cuaca yang sangat ekstrim dan hujan terus menerus, akibatkan longsor di sejumlah wilayah Desa Nanggung, sehingga melumpuhkan beberapa aktifitas masyarakat sekitar, Jumat (29/04).
Bencana longsor tersebut terjadi di 7 titik yaitu; jalan Kebon Awi, jalan Ranca Bakti 2 titik, jalan Kampung Nangela 2 titik, jalan Kampung Pasir Peuteuy dan fasilitas MCK yang amblas di pondok pesantren.
Salah satu akses jalan desa yang menghubungkan Kampung Pasir Peteuy terhambat karena longsor di sepanjang jalan, sehingga sejumlah warga setempat bergotong royong untuk membuka jalan yang tertutup lumpur tersebut dengan alat seadanya.
Tini, Kepala Sekolah SDN Ranca Bakti terpaksa harus kembali pulang, karena medan yang di lewatinya sangat ekstrim.
Menurutnya, jika tidak segera di perbaiki, sangat berimbas kepada aktifitas masyarakat. Bahkan tidak menutup kemungkinan dapat membahayakan keselamatan warga, terutama para guru yang harus mengajar disekolahnya.
“Untung saja anak didik saya tidak ada yang terkena dampak longsor,” kata Tini kepada Metropol.
Dia juga menambahkan, penyebab longsor karena bekas adanya galian. Berharap kepada Pemerintah untuk segera ada perbaikan, sehingga masyarakat termasuk anak sekolah bisa berjalan seperti biasa.
Hal tersebut dikatakan juga oleh Yana Mulyana, ketua RT. Pihaknya sudah menyampaikan melalui Pemdes Nanggung, agar segera menurunkan alat berat, karena jika perbaikan dilakukan secara manual, jangan harap bisa beres 1 minggu.
Bencana alam juga terjadi di jalan Antam Pongkor, kampung Ciketug, Desa Pangkal Jaya, Kecamatan Nanggung. Sepanjang jalan 100 meter retak, sehingga membuat 6 rumah warga Kampung Ciketug di RW 11 retak dan bergeser. Warga pemilik rumah tersebut yaitu; Agus 1 KK 4 orang, Udin 3 KK 8 orang, Ukik 2 KK 7 orang, Parta 1 KK 4 orang, Kardi 1 KK 4 Orang, Enoh 1 KK 3 orang.
Sekdes Pangkal Jaya, M. Ripai mengungkapkan, akibat terkendalanya akses jalan, membuat perekonomian lumpuh total. Ia juga berharap, agar segera dapat direlokasi.
“Selain dari faktor cuaca ekstrim beberapa hari ini. Tanah disini memang mengandung cadas hitam, sehingga tekstur tanah labil dan mudah longsor,” ungkapnya.
Ripai menambahkan, pihaknya sangat berharap jalan yang di pakai oleh lalulintas Bis karyawan PT Antam tersebut mendapatkan perhatian penuh dari Pemerintah dan PT Antam, sehingga cepat ditanggulangi ketika terjadi bencana alam seperti ini.
(Rahman/Econ)