“Saya tidak butuh beritamu dan itu bukan urusanku”
Makassar, Metropol – Pelaksanaan Upacara HUT Bhayangkara Ke-69 Tahun 2015, di Lapangan Sekolah Polisi Negara (SPN) Batua, Pada Hari Rabu 1 Juli 2015. Di hadiri oleh Gubernur Sulsel DR.H. Sahrul Yasin Limpo, SH,MH,MSi, Gubernur Sulbar Anwar Soleh, Kajati Sulselbar Suhardi, SH, Ketua Pengadilan Tinggi Sulselbar, Pangdam VII/Wirabuana Mayjend TNI. Bachtiar Sip. Map, Kapolda Sulselbar Irjend Pol. Drs. Anton Setiadji, SIK.SH, Danlanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI Tansil G Malik, Danlantamal IV Marsma TNI Rudito HP, Pangkosekhanudnas TNI Tatang Harlyansyah, SE, Wakapolda Sulselbar Brigjend Pol. Ike Edwin Sik. SH, Kepala BNNP Sulsel Brigjend Pol. Agus B Manalu, SH, Ketua DPRD Prov Sulsel H. A. Roem, SKPD Prov. Sulsel, Tokah Agama, Tokoh Masyarakat Makassar, Para Perwira Jajaran Polda Sulselbar, Insan Pers, dan LSM.
“Polri bagian terpenting di Sulsel, oleh karena itu kegiatan HUT Bhayangkara ke 69 tahun 2015, merupakan bagian akumulasi kesyukuran di Sulsel. Kita berharap Polri kedepannya semakin kuat, berwibawa, dan semakin mengayomi masyarakat khususnya wilayah Sulsel. Dan menjamin keamanan yang kondusif kepada masyarakat kita. Tidak mungkin sekarang ini ada yang berjalan sendiri, kita membutuhkan Polri, TNI, Lembaga Pemerintah, Ormas, Media cetak, Media elektronik, LSM, dan Masyarakat,“ ucap Gubernur Sulsel DR.H. Syahrul Yasin Limpo.
Sementara Ketua DPRD Sulsel, A. Roem, pada perayaan HUT Bhayangkara ke 69, mengungkapkan, “untuk ke depannya, agar pelayanan ke masyarakat seperti pengayoman, pengamanan dan penegakkan hukum dapat berjalan dengan baik. Ukurannya adalah, semakin berkurang keluhan masyarakat terhadap pelayanan yang di berikan oleh Polri, cepat tanggap dan menindaklanjuti setiap terjadi tindak pidana, yang kerap terjadi ditengah masyarakat khususnya di wilayah hukum Sulsel, dan geng motor atau begal yang meresahkan semakin berkurang. membuat masyarakat yang beraktifitas pada malam hari merasa aman dan nyaman karena kondisi keamanan yang kondusif,” ujar A. Roem.
Di saat selesai acara peringatan HUT Bhayangkara Ke 69, siang hari itu, rekan-rekan media mendatangi Kabid Humas Polda Sulselbar, untuk menanyakan dana peliputan, tapi dijawab dana peliputan tidak ada. Rekan-rekan media pun mengikuti acara syukuran tersebut pada malam harinya dan buka puasa bersama. Rekan-rekan media pun kembali mendatangi Kabid Humas Polda Sulselbar AKBP F. Barung Mangera, untuk kembali mencoba mengkoordinasikan dana peliputan. Apa ada atau tidak ada? Namun AKBP F Barung Mangera, langsung memberi jawaban kepada rekan media mingguan dan bulanan.
“Saya tidak butuh beritamu dan itu bukan urusanku,” ucap AKBP. F Barung Mangera dengan nada ketus. Mendengar ucapan Kabid Humas tersebut, salah seorang dari rekan media mingguan tidak terima perlakuan dan ucapan tersebut yang dinilainya sangat arogan dan mendiskreditkan wartawan mingguan.
Mereka merasa tidak dihargai, padahal sebagai Front Liner Polri, seharusnya Barung Mangera tidak melakukan tindakan tersebut, karena hal itu semakin memperburuk citra Polri dimata masyarakat. Kapolri pada saat perayaan ulang tehun ke 69, menyampaikan bahwa Polri kedepan harus membangun citra agar Polri semakin dicintai masyarakat. Oleh karena itu masyarakat menilai ucapan Kabid Humas tersebut menyalahi perintah Kapolri yang menginginkan Polri melayani masyarakat dengan humanis.
(Team)