Gubernur NTB

Gubernur NTB, Dr TGH M Zainul Majdi dalam keterangan persnya kepada sejumlah awak media, usai salat Idul Adha di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center Kota Mataram, Jumat, (1/9).

Mataram, Metropol – Gubernur NTB, Dr TGH M Zainul Majdi mengecam keras aksi pembantaian yang menimpa etnis Rohingya di Myanmar.

Srbagaimana diberitakan akibat pembantaian tersebut telah menyebabkan ribuan orang menderita dan meninggal, diantaranya anak-anak, kaum perempuan dan orang tua renta.

TGB juga menyayangkan aksi tutup mata komunitas internasional, yang seakan-akan tidak mau membuka mata atas aksi kekerasan yang menimpa etnis muslim di Myanmar itu.

“Sayangnya komunitas internasional seperti menutup mata. Tidak ada pernyataan yang keras dari masyarakat internasional, apalagi hukuman sanksi terhadap pemerintah Myanmar yang membiarkan pembantaian seperti itu,” ucap TGB usai salat Idul Adha di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center Kota Mataram, Jumat, (1/9).

Baca Juga:  Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Pasangkayu Dengan Agenda Penyerahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Kepala Daerah Tahun 2024

Sebagai kepala daerah sekaligus ulama, Dr. TGH M Zainul Majdi menyatakan tindakan pembantaian tersebut tidak sesuai dengan keyakinan masyarakat NTB.

Dia juga menegaskan bahwa tidak ada satu pun ajaran agama yang melegalkan aksi kekerasan, bahkan pembantaian terhadap etnis lain.

“Jadi kita semua di NTB meminta agar pemerintah pusat untuk bersikap lebih tegas lagi terhadap tragedi kemanusiaan ini. Tidak bisa dibiarkan pembantaian seperti ini,” tegasnya.

Dia juga menolak tegas pernyataan pemerintah Myanmar yang meminta pemerintah Indonesia untuk tidak ikut campur.

Menurutnya, masyarakat dunia harusnya tidak tutup mulut terhadap masalah yang ada, karena masalah yang berkorelasi dengan agama berpotensi menjadi masalah regional bukan hanya masalah Myanmar.

“Saya pikir kalau anda minta orang tutup mulut, anda juga harus berhenti membantai rakyat anda sendiri. Bagaimana anda minta masyarakat dunia tutup mulut saat anda membantai rakyat anda sendiri. Dan ingat bahwa masalah yang punya dimensi keagamaan itu potensial jadi masalah, tidak hanya masalah Myanmar tapi masalah regional,” terangnya.

Baca Juga:  PMK kembali Hadir di Baras, Warga Antusias Sambut Hoya-Hoya

TGB juga  menyindir Perdana Menteri Myanmar, Aung San Suu Kyi yang mendapat penghargaan Nobel Perdamaian, justru membiarkan ribuan warga Rohingya dibantai.

“Saya pikir orang yang mendiamkan pembantaian itu tidak pantas untuk dicatat sejarah sebagai penerima nobel. Jadi, harusnya dicabut bahkan dikasih sanksi internasional,” tegasnya.

Untuk meringankan beban masyarakat Rohingya, TGB memerintahkan agar sumbangan kotak amal salat Ied dan salat Jumat hari ini diberikan untuk membantu masyarakat Rohingya.

(Rahmat)

KOMENTAR
Share berita ini :