Barru, NewsMetropol – Barru akhir-akhir ini semakin dilirik karena posisi strategisnya yang memiliki pintu ke wilayah Ajatappareng dan akses jalan ke Kota Makassar yang seluas Tol. Apalagi, Daerah yang dipimpin pasangan Suardi Saleh-Nasruddin Abdul Muttalib ini dikenal dengan masyarakat yang martabatnya bernafaskan keagamaan.
Ini salah satu alasan, sehingga Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan mengajak serta Pemkab Sinjai, Bulukumba, dan Pangkep untuk ikuti Workshop di Barru. Workshop Pembentukan Model Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) di Hotel Youtefa Barru selama 3 (tiga ) hari, dimulai pada 23 sampai 26 September 2020.
Workshop ini dibuka oleh Wakil Bupati Barru Ir. H. Nasruddin Abdul Muttalib, M.Si malam tadi, (23/9).
Dalam sambutannya saat membuka workshop ini, Nasruddin menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan yang telah menunjuk Kabupaten Barru sebagai tempat pelaksanaan kegiatan ini dimana diikuti empat daerah yakni, Sinjai, Bulukumba, Pangkep, dan Barru.
“Kita berharap agar kegiatan ini melahirkan gerakan yang betul-betul menjaga komponen bangsa ini dan mencegah terjadinya kekerasan anak, perempuan termasuk lansia,” jelas Nasruddin yang merupakan mantan Sekretaris Daerah Barru sebelum terpilih sebagai Wakil Bupati Barru.
Pemerintah sangat merespon baik dan berharap PATBM ini segera dirampungkan, apalagi ke depannya era globalisasi teknologi informasi semakin tinggi menghegemoni kalangan masyarakat dari level perempuan dan anak.
“Semoga apa yang diharapkan dari Workshop ini segera terealisasi dan dapat diterapkan,”ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Dr. dr. Hj Fitriah Zainuddin yang baru sebulan menjabat sebagai Kepala Dinas membuka arahannya dengan mengingatkan pentingnya Protokol Kesehatan Covid-19.
“Sedianya pelaksanaan Workshop ini dilaksanakan pada bulan Maret, namun karena situasi Pandemi Covid 19 sehingga baru bisa terlaksana pada bulan ini, meskipun kegiatan yang dilaksanakan sangat dibatasi dan mengacu pada protokol kesehatan” ujar Ibu Kadis yang memiliki basic kedokteran Unhas dan Epidemiologi ini.
Fitriah Zainuddin sendiri memiliki ikatan emosional dengan Barru sebab Beliau adalah istri dari Mantan Kadis Pertambangan Barru yang juga pernah menjadi Asisten Administrasi Pemda Barru Ir. H. Darwis Falah M.Si.
Perempuan yang juga dikenal sebagai Ustadzah ini menyampaikan tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai bentuk komitmen pemerintah bersama masyarakat melakukan pencegahan dan respon cepat terjadinya kekerasan terhadap anak.
Dirinya berharap Pengelolaan PATBM dapat menjadi panduan dan mendapat dukungan pemerintah daerah dalam memulai, mengembangkan dan memelihara keberlanjutan PATBM agar menjadi gerakan yang massif di masyarakat.
“Saya berharap Kabupaten yang mengikuti kegiatan ini segera menujuk satu Desa untuk mejadi model percontohan PATBM,” tandasnya.
Dengan tanggap, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Keluarga Berencana,Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Jamaluddin S. Sos MH menyebut Desa Paccekke sebagai Desa percontohan PATBM, dan akan dibina untuk seterusnya dikembangkan hingga patut diteladani.
(Ahkam/Humas Barru)