
Ratusan warga saat mendatangi kediaman Kepala Desa Pangradin, Mad Soleh.
Bogor, Metropol – Ratusan warga dari dua Kampung di Desa Pangradin, Kecamatan Jasinga mendatangi kediaman Kepala Desa, karena protes terkait kegiatan penambang liar tanpa izin (Peti) di wilayah Gunung Gede.
Warga menuding akibatnya DAS Daerah Aliran Sungai (DAS) Curug Bandung sebagai sumber air bersih kebutuhan warga menjadi keruh.
Roki, tokoh pemuda setempat mengatakan, warga mendesak kepala desa untuk segera dilakukan penertiban terhadap keberadaan penambang.
“Keberadaan mereka tidak menguntungkan, hanya mencemari aliran sungai saja,” ungkapnya.
Roki menceritakan, bahwa para penambang melakukan kegiatannya dengan menggunakan genset mesin penyedot air.
“Tidak menutup kemungkinan. Mereka membuang limbah cairan oli ke aliran sungai, sehingga air berubah warna menjadi coklat keputih-putihan dan ketika digunakan berdampak rasa gatal pada kulit,” katanya kepada Metropol, Selasa (5/9).
Tidak hanya itu, kata Roki, sejumlah penambang kerap BAB sembarangan. Apalagi sekarang mulai musim kemarau jelas masyarakat sangat membutuhkan air bersih tersebut.
Menurut informasi yang dihimpun dari masyarakat, bahwa Kepala Desa Pangradin, Mad Soleh memiliki gelundung dan gentong tempat pengolahan emas ilegal dengan menggunakan bahan kimia sianida dan mercury.
Ketika ditanya keterlibatan kepemilikan pengolahan emas sejenis gelundung maupun Gentong. Mad Soleh mengakui telah memiliki pengolahan emas yaitu gelundung dan gentong.
“Punya saya sudah lama tidak berfungsi. Itupun sudah di angkut oleh pihak Kepolisian kemarin Senin,” katanya.
Sementara itu Camat Jasinga, Asep Aer Sukmaji menuturkan, pihak Muspika sudah melakukan eksen untuk penertiban dari sejak hari Senin.
“Pelaku usaha yang ada kaitan dengan pertambangan ilegal seperti kepemilikan gelundung maupun pengolahan gentong kita sudah tertibkan,” jelasnya.
Penertiban secara continue, kata Asep, selama pelaku usaha merugikan masyarakat akan langsung ditertibkan.
“Dari empat titik, sebanyak 34 gulundung sudah kita amankan termasuk kepemilikan kepala Desa Pangradin,” katanya.
Lanjutnya mengatakan, “saya tidak akan tebang pilih. Siapapun yang terlibat, termasuk Kepala Desa Pangradin yang seharusnya memberikan contoh baik malah sebaliknya melakukan perbuatan yang tidak benar,” tutup Asep.
(Rhm)