Bakamla RI bagikan life jacket kepada nelayan.
Seram Barat, Metropol – Bakamla RI melakukan sosialisasi dan membagikan 100 life jacket kepada Nelayan di Piru, Seram Bagian Barat, Rabu (17/5).
Kegiatan tersebut merupakan salah satu perhatian terhadap masyarakat pesisir oleh Bakamla RI selain tahapan pembentukan desa maritim di wilayah Zona Maritim Timur.
Dalam releasenya Kepada Metropol, Rabu (17/5) disebutkan bahwa, kegiatan tersebut dipimpin oleh Kepala Kantor Kamla Zona Maritim Timur Vetty V. Salakay, S.H., M.Si., dan didampingi Kepala Sub Direktorat Kerja Sama Dalam Negeri Bakamla RI Kolonel Kav. Muhammad Irawadi, S.E.
Tujuan dari kegiatan Sosialisasi Tahapan Pembentukan Desa Maritim ini adalah untuk mengajak masyarakat agar dapat bersama-sama mengelola segala aspek yang berkaitan dengan sektor kelautan, menjaga dan memelihara lautnya.
Disebutkan pula bahwa, Kepala Kantor Kamla Zona Maritim Timur Vetty. V. Salakay, S.H., M.Si. menyampaikan sosialisasi di Dusun Pelita Jaya Eti, Desa Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Di hadapan 75 orang nelayan dari tiga dusun, yaitu Dusun Pelita Jaya, Dusun Resetelemen Pulau Osi, dan Dusun Patinia, Vetty mengatakan bahwa Maluku sebagai provinsi kepulauan menyimpan potensi laut yang melimpah.
Kata dia, penyebaran penduduk dan desa lebih dari 90% berada di wilayah pesisir mengisyaratkan pembangunan desa maritim, pemerataan pembangunan serta percepatan pertumbuhan ekonomi dan potensi kemaritiman akan terus meningkat.
“Contohnya dalam pengelolaan ikan hasil tangkapan. Tidak hanya untuk dijual dalam bentuk ikan segar, namun dapat diolah menjadi produk makanan jadi atau siap untuk dikonsumsi yang dapat meningkatkan nilai ekonomisnya. Selain itu, peningkatan aktifitas yang bertumpu pada kegiatan di wilayah pesisir juga perlu dilakukan,” ujarnya.
Di akhir sosialisasinya, Vetty memberikan lima poin arahan penting yang perlu diimplementasikan oleh para nelayan yang hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut yakni perlunya kebersamaan semua komponen masyarakat dusun untuk membentuk desa maritim. Selain itu keramba harus dijaga dan dilestarikan, serta nelayan dihimbau untuk menambah jumlah kerambah yang ada.
“Laut harus dijaga dan masyarakattidak membuang sampah di laut terutama sampah plastik,” imbuhnya.
Lanjutnya, Nelayan harus mempunyai tabungan untuk masa depan sehingga jika memiliki kelebihan pendapatan, sebaiknya tidak langsung dihabiskan untuk keperluan yang konsumtif tetapi uang tabungan dapat digunakan untuk perawatan kapal dan hal lainnya yang lebih bermanfaat.
“Jangan menjadi dusun yang suka meminta tapi harus menjadi dusun yang maju dan produktif,” sebutnya.
Pada kesempatan itu juga, Vetty membagikan 100 life jacket yang diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menunjang keselamatan berlayar.
Sementara itu, Kasi Potensi Keselamatan Laut Tri Rahayu Astuti disela-sela kegiatan, mengatakan bahwa dengan pemberian life jacket ini diharapkan dapat membuka jalur komunikasi yang baik dan hubungan yang harmonis antara Bakamla RI dengan nelayan.
“Sehingga masyarakat pesisir dapat menjadi ‘mata dan telinga’ dari aparat dalam menjaga keamanan laut terutama untuk Bakamla RI,” harapnya.
Dia juga mengatakan, kepada nelayan untuk melaporkan hal-hal ataupun kejadian yang menonjol di wilayah mereka.
“Kalau melihat sesuatu yang mencurigakan seperti penyelundupan narkoba, pencurian ikan, dan tindak pelanggaran lainnya dapat melaporkan ke Bakamla RI atau aparat terdekat,” pungkasnya.
(M. Daksan/Humas Bakamla RI)