Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Arie Soedewo

Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Arie Soedewo pada pembukaan acara 8th Maritime Security Desktop Exercise and Law of The Sea Course di Hotel Aryaduta, Manado, Senin (8/5).

Manado, Metropol – Kepala Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) Laksdya TNI Arie Soedewo, S.E., M.H. secara resmi membuka acara 8th Maritime Security Desktop Exercise and Law of The Sea Course di Hotel Aryaduta, Manado, Senin (8/5).

Kepala Bakamla RI Laksamana Madya TNI Arie Soedewo mengatakan kegiatan ini merupakan kali kedelapan yang merupakan hasil kerjasama antara pemerintah Indonesia melalui Bakamla RI dengan pemerintah Australia melalui ABF.

Kata dia, perhelatan yang dihadiri oleh puluhan peserta Coast Guard dari berbagai negara ini dilaksanakan guna meningkatkan dan menyelaraskan pemahaman terhadap Konvensi Hukum Laut Internasional Tahun 1982 (UNCLOS 82).

“Hingga dalam pelaksanaan penjagaan wilayah maritim dapat mengedepankan aturan yang telah disepakati bersama, dengan fokus pelatihan ditekankan pada salah satu isu keamanan maritim di tingkat kawasan yaitu mengenai peredaran narkoba melalui laut,” ujar Arie.

Baca Juga:  Mendukung Swasembada Pangan, Menteri Imigrasi dan Wamen Pertanian Tanam Padi Bareng di Cepu Blora

Kata dia,  saat ini  negara-negara di kawasan Asia dan Australia dihadapkan kepada berbagai isu-isu keamanan maritim seperti illegal fishing, armed robbery, illegal migrant, penyelundupan narkoba, dan isu lainnya.

“Adanya kompleksitas yang tinggi pada isu-isu keamanan maritim tersebut, sehingga kerjasama antar negara dalam menanggulangi isu-isu keamanan maritim menjadi sebuah kebutuhan yang harus mampu diaktualisasikan tidak hanya pada sebuah lembaran perjanjian kerjasama, namun harus dapat teraktualisasi secara nyata di tingkat operasional,” ujar Arie lagi.

Secara mendalam Ari juga menyampaikan bahwa, data world drugs report 2016 yang diterbitkan oleh United Nation Office On Drugs and Crime (UNODC) menunjukkan peningkatan peredaran narkoba melalui jalur laut yang disebut Shoutern Route, sehingga penanggulangan peredaran narkoba melalui laut menjadi hal penting yang harus dilaksanakan.

Baca Juga:  Presiden Prabowo Disambut Meriah di Pembukaan Apel Kasatwil Polri 2024

Kepala Bakamla RI berharap, melalui kegiatan ini dapat ditemukan satu formulasi kerjasama teknis operasional berdasarkan ketentuan hukum internasional guna menanggulangi permasalahan tersebut.

“Apabila memungkinkan, formulasi yang dihasilkan dalam kegiatan ini diharapkan dapat diangkat sebagai sebuah best practices penanggulangan peredaran narkoba melalui laut di tingkat kawasan Asia Pasifik,” pungkasnya.

Nampak hadir dalam pertemuan mulilateral ini, Gubernur Sulut sekaligus sebagai tuan rumah penyelenggara acara Olly Dondokambey, S.E., Prof. Stuart Kaye dan Dr. Chris Rahman dari The Australian National Centre for Ocean Resources and Security (ANCORS) serta Kolonel Laut (KH) Kresno Buntoro, S.H., LL.M., Ph.D, dan I Made Andi Arsana, Ph.D, selaku fasilitator.

Selain peserta dari mancanegara, kegiatan ini diikuti pula oleh peserta dari instansi mitra maritim, antara lain dari Polair, Bea Cukai, BNN, dan TNI AL.

(M. Daksan/Humas Bakamla RI)

KOMENTAR
Share berita ini :