Rumah Anah, warga penerima RTLH
Bogor, Metropol – Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang berada di Kampung Sadengkolot, Desa Sadengkolot, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor molor pembangunannya.
Program andalan Pemerintah pusat yang seharusnya selesai dalam waktu sepuluh hari, namun faktanya telah satu bulan lebih belum juga terselesaikan.
Seperti yang dikeluhkan Anah, warga penerima manfaat tersebut menceritakan, bahan-bahan material yang dibutuhkan tidak bersamaan datangnya, jadi ketika akan dibutuhkan harus menyampaikan terlebih dahulu kepada RT, maka setelah 5 hari bahan tersebut baru datang.
“Saya di kasih uang Rp.1 juta. Katanya buat ongkos tukang selama 10 hari. Tapi bahan bangunan datangnya di cicil. Bagaimana tukang mau kerja? Kalau pasirnya ada, tapi semennya tidak ada,” keluhnya kepada Metropol, Senin (17/10).
Akibat rumahnya belum terselesaikan, Anah dan keluarganya terpaksa tinggal numpang di rumah tetangganya.
Ditempat terpisah, Ketua RT 04/08, Kampung Sadengkolot, Akum Junaidi menanggapi keterlambatan bahan bangunan pembangunan RTLH, bahwa dirinya hanya sekedar mengusulkan saja kepada LPM mengenai apa yang dibutuhkan warga penerima manfaat tersebut.
“Saya hanya mengusulkan aja ke LPM. Apa aja yang dibutuhkan oleh penerima manfaat. Kalau cepat atau lambat datang bahan bangunannya. Bukan urusan saya. Ada yang bertanggung jawab yaitu LPM dan TPK,” katanya.
(Seno/Jajang)