Cor

Cornelis, calon TKI asal Flores, NTT.

Nunukan, Metropol – Sungguh ironis nasib yang dialami oleh Cornelis salah seorang eks TKI asal Flores yang ingin bekerja kembali sebagai TKI di Sabah Malaysia.

Saat dirinya mendengarkan program LTSP yang memudahkan TKI memiliki dokumen yang sah, dirinya menjadi antusias untuk mendapatkan dokumen tersebut melalui program LTSP.

“Saya dijanji prosesnya dua minggu di Nunukan, seterusnya langsung kembali ke Malaysia,” ujar Cornelis kepada Metropol, Kamis (20/4) kemarin.

Namun, impian itu harus tertunda karena proses dokumen keimigrasian Kornelis tidak secepat seperti yang dijanjikan.

“Saya sudah dua bulan dua minggu di sini. Bahkan di sini saya juga kehabisan uang saku,” kata pria asal Flores yang sebelumnya menjadi pekerja di Sabah.

Baca Juga:  Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Pasangkayu Dengan Agenda Penyerahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Kepala Daerah Tahun 2024

Lanjutnya, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, dirinya terpaksa menjadi kuli bangunan di berbagai proyek di Kota Nunukan.

“Itupun kalau ada yang panggil pak, kalau tidak saya hanya menganggur saja,” imbuhnya.

Kepada Metropol, dia juga mengaku keluhan tersebut sudah dia pertanyakan kepada PPTKIS yang merekrutnya, namun alasan yang didapatkannya sangat beragam dan tidak masuk akal.

“Karena jaringan, karena alasan lagi rapat, pokoknya macam-macam alasannya,” kesalnya.

Sementara itu sebelumnya, salah seorang penanggung jawab PPTKIS di Nunukan yang enggan disebut namanya menyesalkan lambannya proses administrasi di LTSP (Layanan Terpadu Satu Pintu) Nunukan.

Dirinya pun menuding keterlambatan proses administrasi tersebut disebabkan oleh karena adanya arogansi dari salah seorang oknum pejabat di LTSP.

Baca Juga:  Rombongan Napak Tilas Untuk Peringatan Hari Jadi ke-22 Disambut Wakil Bupati Kabupaten Pasangkayu

“Kalau dia “mood” ya proses, tapi kalau “tidak mood” tidak proses,” terangnya.

(Tim Metropol)

KOMENTAR
Share berita ini :